[Medan | 11 November 2024] PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) baru saja menandatangani perjanjian dengan raksasa teknologi China, Tencent dan Alibaba, untuk mengembangkan infrastruktur cloud dan memperkuat keahlian digital di Indonesia. Pengumuman ini disampaikan oleh GOTO melalui pernyataan resmi pada Minggu (10/11), seperti dilansir Reuters.
Kesepakatan ini dicapai dalam Forum Bisnis Indonesia-China di Beijing, yang disaksikan oleh Presiden Indonesia Prabowo Subianto yang sedang berada di China untuk kunjungan kenegaraan.
CEO GOTO, Patrick Walujo, menyampaikan bahwa kerja sama dengan Tencent Cloud dan Alibaba Cloud ini bertujuan untuk memperkuat keamanan dan daya tahan platform GOTO, sambil mendorong ekonomi digital Indonesia melalui investasi besar dalam infrastruktur cloud dan pengembangan bakat digital lokal.
Sebagai bagian dari investasi senilai sekitar US$500 juta hingga tahun 2030, Tencent akan membangun pusat data internet ketiga di Indonesia, pasar terbesar di Asia Tenggara. Sementara itu, Alibaba Cloud akan fokus pada pengembangan sumber daya manusia, menargetkan pelatihan bagi 800.000 talenta AI dan cloud di Indonesia hingga 2033 serta membangun pusat keterampilan di dalam negeri.
Dengan keahlian Tencent dan Alibaba dalam analitik data, AI, dan keamanan siber, keduanya akan membantu meningkatkan infrastruktur digital GoTo, menciptakan fondasi yang aman dan berskala besar untuk mendukung basis pengguna yang besar. Kolaborasi ini akan memperkuat inisiatif digitalisasi GoTo dan berkontribusi pada pengembangan UMKM di Indonesia.
Di sisi lain, salah satu Co-Founder GOTO, William Tanuwijaya, tercatat kembali menjual saham Seri A GOTO miliknya. Pada Oktober 2024, William melepas sekitar 1,07 miliar lembar saham Seri A GOTO. Berdasarkan laporan pemegang efek GOTO per 31 Oktober 2024, kepemilikan saham Seri A William berkurang dari 4,63 miliar menjadi 3,56 miliar lembar, sehingga porsi kepemilikannya turun dari 0,39% menjadi 0,3%.
Jika mengacu pada kisaran harga saham GOTO di Rp60-Rp74 selama bulan lalu, William diperkirakan memperoleh dana sekitar Rp64,52 miliar hingga Rp79,58 miliar dari penjualan sahamnya. Dalam prospektus awal, William memiliki 8,39 miliar lembar saham Seri A dan 12,58 miliar lembar saham Seri B di GOTO. Dengan demikian, jumlah saham Seri A miliknya telah berkurang 4,83 miliar lembar, sementara kepemilikan Seri B tetap tidak berubah.