[Medan | 6 Oktober 2023] Harga batubara mengalami penurunan selama tiga hari berturut-turut, dengan harga kontrak batu bara ICE Newcastle bulan November 2023 ditutup pada level US$ 144 per metrik ton, mengalami pelemahan sebesar 3,58% atau turun 5,35 poin pada akhir perdagangan hari Rabu (4/10/23). Penurunan harga batubara ini pun disebabkan oleh peningkatan produksi batubara di India dan China, serta masuknya musim dingin di Eropa.
Sebagai informasi, provinsi Shanxi yang kaya akan batubara di Tiongkok mengalami produksi batubara mentah mendekati 900 juta ton dalam delapan bulan pertama tahun ini di tengah upaya untuk meningkatkan produksi untuk menjamin pasokan. Tingginya produksi dapat menekan tingkat impor China, sehingga harga pun tidak mengalami kenaikan signifikan.
Di sisi lain, produksi batubara India secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar 15,8% menjadi 67,2 juta ton pada bulan September jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan produksi batubara di India memiliki potensi untuk mengurangi permintaan impor batubara dari negara tersebut, dan menekan harga batubara.
Adapun, sejumlah saham batubara seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) terpantau melemah 1,88% ke level Rp 2.610 pada penutupan perdagangan hari Kamis (5/10/2023). Sementara itu, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) juga tercatat melemah 3,22% ke level Rp 26.325, lalu PT Bumi Resources Tbk (BUMI) juga terkoreksi 3,82% dan PT Harum Energy Tbk (HRUM) juga tercatat menurun 3,54% ke level Rp 1.625.