[Medan | 28 Maret 2024] Harga batubara mengalami penguatan pada perdagangan hari Senin (25/3/2024), didorong oleh beberapa faktor termasuk kecelakaan kapal kontainer yang merobohkan jembatan di Baltimore, Amerika Serikat (AS). Selain itu, impor batubara Vietnam yang meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya juga turut mempengaruhi kenaikan harga.
Sebagai informasi, harga batubara Newcastle untuk kontrak berjangka Maret 2024 turun US$ 0,05 menjadi US$ 128,9 per ton. Sedangkan kontrak berjangka April 2024 meningkat US$ 2,2 menjadi US$ 128,5 per ton, dan kontrak berjangka Mei 2024 terkerek US$ 1,6 menjadi US$ 129,15 per ton. Sementara itu, harga batubara Rotterdam untuk kontrak berjangka Maret 2024 melemah US$ 0,15 menjadi US$ 113,6. Lalu kontrak berjangka April 2024 bertambah US$ 0,75 menjadi US$ 114,3, dan kontrak berjangka Mei 2024 menguat US$ 1,15 menjadi US$ 112,85.
Penguatan harga terjadi seiring dengan impor batubara Vietnam sepanjang tahun ini yang melonjak hampir dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu, karena negara tersebut tengah menghadapi tekanan meningkat atas pasokan listrik yang tidak stabil. Di sisi lain, runtuhnya sebuah jembatan utama di pelabuhan Amerika Serikat di Baltimore akibat ditabrak oleh kapal kontainer dapat mengganggu pengiriman bahan bakar bunker ke pelabuhan tersebut.
Pelabuhan Baltimore sendiri adalah pelabuhan terdalam di Teluk Chesapeake, Maryland, yang penting bagi pengiriman ke Midwest. Gangguan ini dapat memengaruhi jadwal kapal dan menyebabkan kenaikan harga bahan bakar bunker di pelabuhan-pelabuhan alternatif, serta dapat memicu kenaikan harga bahan bakar lainnya seperti minyak, batubara, dan gas.