[Medan | 27 Februari 2024] Berdasarkan panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada hari Senin (26/2/2024) pukul 08.50 WIB, harga rata-rata beras kualitas premium mengalami kenaikan sebesar 1,41% menjadi Rp 16.530 per kilogram (kg), sementara harga beras medium mengalami penurunan sebesar 0,49% menjadi Rp 14.180 per kg.
Harga beras di hari Senin ini pun masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) No. 7/2023 sebesar Rp 10.900 – Rp 11.800 per kg untuk beras medium dan Rp 13.900 – Rp 14.800 per kg untuk beras premium.
Menurut Ketua Umum Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso, kenaikan harga beras disebabkan oleh kurangnya pasokan padi meskipun sejumlah wilayah di Indonesia saat ini sedang dalam masa panen. Sejalan dengan itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi juga menegaskan bahwa kenaikan harga beras tidak terkait dengan pemilihan umum (Pemilu) 2024, melainkan karena pasokan beras yang saat ini terbatas. Bahkan ia menyebutkan bahwa pada bulan Februari 2024 dapat terjadi defisit kebutuhan beras sebanyak 2,4 juta ton.
Selain itu, Indonesia juga akan menghadapi berbagai perayaan, termasuk Pemilu, Ramadan, dan Lebaran, yang diperkirakan akan meningkatkan permintaan beras. Ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan ini pun menjadi salah satu faktor utama yang turut mendorong kenaikan harga beras di pasaran. Untuk itu, Bulog diketahui akan melakukan impor beras kembali sebanyak 2 juta ton pada tahun ini.
Di sisi lain, emiten-emiten yang bergerak sebagai produsen beras justru mendapat angin segar dari mahalnya harga kebutuhan pokok rakyat tersebut. Adapun dua emiten produsen beras yang tercatat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) dan PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI). Sebagai informasi, saham HOKI terpantau sempat menguat 4,50% ke level Rp 192 per saham pada perdagangan hari Senin (26/2/2024), sebelum akhirnya ditutup sedikit melemah di level Rp 185 per saham. Sementara itu, saham NASI tercatat menguat 6,58% ke level Rp 81 per saham.