[Medan | 3 September 2025] Harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa setelah menembus level psikologis US$3.500 per troy ons.
Pada perdagangan Selasa (2/9/2025), harga emas melonjak 1,64 persen ke posisi US$3.532,93 per troy ons, sekaligus memperpanjang reli kenaikan enam hari beruntun dengan total penguatan mendekati 5 persen. Namun, pada perdagangan Rabu (3/9/2025) hingga pukul 06.28 WIB, harga emas di pasar spot terkoreksi tipis 0,14 persen ke level US$3.527,89 per troy ons.
Lonjakan harga ini menandai rekor penutupan tertinggi sepanjang masa, melampaui catatan sebelumnya pada April 2025. Kenaikan emas dipicu ekspektasi kuat pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan 17 September mendatang. Pasar memperkirakan probabilitas penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin mencapai 92 persen. Selain itu, pelemahan dolar AS, ketidakpastian politik dan ekonomi global, serta meningkatnya permintaan safe haven semakin memperkuat reli logam mulia.
Rekor harga emas tersebut langsung memberi katalis positif terhadap saham-saham pertambangan emas di Bursa Efek Indonesia. Pada perdagangan Selasa (2/9/2025), saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melesat 8,44 persen ke level Rp3.470 per saham. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) terbang 10,29 persen ke Rp525 per saham, sementara PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) melonjak 11,18 persen ke Rp845 per saham.
Tidak hanya itu, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (JAPF) juga naik 0,84 persen, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menguat 3,21 persen, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menanjak 4,29 persen, serta PT United Tractors Tbk (UNTR) ikut terdorong 5,82 persen.
Analis menilai, reli harga emas bukan hanya bersifat teknikal, melainkan juga ditopang faktor fundamental global. Ekspektasi pelonggaran moneter The Fed, risiko geopolitik, hingga perlambatan ekonomi di negara besar menjadi pendorong utama minat investor terhadap aset emas. Dengan harga emas yang masih berpotensi melanjutkan reli, prospek saham-saham produsen emas Indonesia dinilai semakin menarik bagi investor dalam jangka pendek hingga menengah.