[Medan | 10 Juni 2024] PT Harum Energy Tbk (HRUM), perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara dan mineral ini telah memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham dari hasil kinerja tahun 2023. Keputusanuntuk absen membagikan dividen ini pun telah disepakati dalam Rapat Pemegang Umum Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada hari Jumat (7/6/2024).
Direktur Utama Harum Energy, Ray Antonio Gunara, menjelaskan bahwa keputusan untuk tidak membagikan dividen didasarkan pada pertimbangan kebutuhan kas HRUM untuk tahun 2024 dan seterusnya. Ia menyatakan bahwa laba bersih tahun 2023 akan dicadangkan untuk memperkuat permodalan dalam rangka mendukung agenda ekspansi, terutama di segmen nikel, dengan salah satu proyek yang sedang dikembangkan adalah smelter nikel PT Blue Sparking Energy (BSE).
Sebagai informasi, HRUM mencatatkan total pendapatan senilai US$ 265,97 juta di kuartal I-2024, atau turun 9,68% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 294,50 juta. Secara rinci, pendapatan kontrak dengan pelanggan berkontribusi sebesar US$ 262,30 juta dan pendapatan sewa sebesar US$ 3,66 juta.
Selain itu, HRUM juga sudah mulai membukukan pendapatan dari feronikel dan nickel matte. Adapun penjualan ekspor feronikel HRUM di kuartal I-2024 mencapai US$ 40,33 juta dan nikel matte senilai US$ 8,87 juta. Sedangkan penjualan lokal feronikel sebesar US$ 33,12 juta dan nickel matte US$ 14,99 juta. Meskipun sudah memperoleh pendapatan dari komoditas nikel, penjualan batubara HRUM tercatat turun signifikan pada kuartal I-2024. HRUM mencetak penjualan ekspor batubara US$ 155,08 juta atau turun 39% (YoY), sementara penjualan lokal turun 74,08% (YoY) menjadi US$ 9,89 juta.
Sejalan dengan pendapatan perusahaan yang menurun, beban pokok pendapatan dan beban langsung HRUM justru meningkat 48,72% (YoY) menjadi US$ 195,89 juta. Alhasil, laba bersih HRUM anjlok 92% (YoY) dari US$ 987.3 juta menjadi tinggal US$ 103,02 juta pada kuartal I-2024. Di sisi lain, total aset HRUM bertambah dari US$ 1,63 miliar menjadi US$ 2,47 miliar pada kuartal I-2024. Sementara itu, total liabilitas HRUM ikut mengembang dari US$ 458,38 juta menjadi US$ 1,14 miliar, dan total ekuitas HRUM tercatat sebesar US$ 1,33 miliar.