[Medan | 30 Mei 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,56% ke level 7.140 pada perdagangan hari Rabu (29/5/2024), dengan jumlah transaksi mencapai Rp 12,6 triliun dan volume 16 miliar saham. Adapun, 186 saham menguat, 364 saham terkoreksi, dan 235 lainnya stagnan.
Sementara itu, hanya dua sektor yang masih mampu menguat saat pasar saham turun, yaitu sektor transportasi dan logistik yang menguat 0,63% dan sektor energi naik 0,45%. Sedangkan sektor infrastruktur anjlok 2,28%, sektor teknologi ambruk 2,19%, sektor barang konsumsi primer terjun 1,65%, sektor kesehatan merosot 0,81%, sektor keuangan melorot 0,77%, sektor barang konsumsi non primer terpangkas 0,44%, sektor barang baku tergerus 0,33%, sektor perindustrian turun 0,32%, dan sektor properti dan real estate melemah 0,28%.
Adapun saham-saham yang menguat dan menjadi top gainers di antaranya adalah PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang melesat 4,43%, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) naik 2,84%, dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melejit 2,33%. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan signifikan adalah PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun 8,97%, PT Unilever Indonesia tbk (UNVR) melemah 8,23%, dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) anjlok 4,60%.
Salah satu faktor yang menekan IHSG pada perdagangan hari Rabu ini adalah saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu yang bergerak di bidang energi terbarukan ini. Sebagai informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencabut penghentian sementara atau suspensi saham BREN, setelah sempat dihentikan sementara sejak hari Senin (27/5/2024).
Setelah suspensi dicabut, perdagangan saham BREN kini beralih ke sistem full call auction (FCA), karena suspensi berlangsung lebih dari satu hari. Adapun saham BREN tercatat anjlok 10% ke level Rp 10.125 per saham pada perdagangan hari Rabu. Mengingat kapitalisasi pasar BREN yang besar, maka penurunan tajam ini turut memberi dampak signifikan terhadap IHSG.
Selain itu, IHSG juga tertekan oleh lonjakan imbal hasil (yield) Treasury AS hingga menyentuh level tertinggi dalam beberapa pekan terakhir, setelah lemahnya lelang utang pemerintah AS. Imbal hasil Treasury AS tersebut naik hampir 10 basis poin menjadi 5,545%, sehingga pelaku pasar cenderung menahan diri untuk masuk ke aset keuangan saham.