[Medan | 18 Maret 2025] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mengalami tekanan pada perdagangan pagi ini. Hingga pukul 11:13 WIB, IHSG terpantau sudah melemah hingga 4,00% ke level 6.212.
Saham-saham teknologi milik konglomerat menjadi faktor utama yang menekan kinerja IHSG, diikuti oleh emiten perbankan yang juga mengalami pelemahan secara serentak. Selain itu, beberapa saham perusahaan milik konglomerat besar Indonesia turut berkontribusi terhadap penurunan indeks hari ini.
Saham DCI Indonesia (DCII) kembali menyentuh auto rejection bawah (ARB) dengan penurunan 20% ke level Rp115.800 pada perdagangan Selasa (18/3/2025). Saham ini menjadi laggard utama, menyumbang penurunan 38,23 poin terhadap IHSG.
Selain DCII, dua emiten milik taipan Prajogo Pangestu, yakni Barito Renewables Energy (BREN) dan Chandra Asri Petrochemical (TPIA), juga memberikan tekanan besar terhadap indeks dengan koreksi masing-masing sebesar 8,67 poin dan 3,43 poin.
Di sektor perbankan, saham BBCA melemah 2,33% ke level Rp8.400 pada pukul 11:11 WIB. Sementara itu, tiga bank BUMN utama juga mengalami pelemahan, dengan BBRI turun 3,66%, BMRI anjlok 4,06%, dan BBNI merosot 4,16%.
Investor saat ini cenderung wait and see, menanti berbagai data ekonomi domestik, termasuk hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang berlangsung selama dua hari mulai hari ini. Dari sisi eksternal, meskipun tidak banyak rilis data ekonomi, perhatian pasar tertuju pada keputusan suku bunga dari bank sentral Inggris serta The Federal Reserve (The Fed) yang memulai pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) untuk menentukan kebijakan moneternya.