[Medan | 11 Februari 2025] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami penurunan tajam pada awal pekan ini, ditutup melemah 1,40% ke level 6.648 pada perdagangan Senin (10/2/2025). Koreksi ini menandai pelemahan IHSG selama empat hari berturut-turut sejak Rabu (5/2/2025).
Head of Investment Heksa Solution Insurance, Agung Ramadoni, menilai tekanan terhadap IHSG disebabkan oleh kombinasi faktor eksternal dan domestik. Salah satu faktor utama adalah kekhawatiran pasar terhadap kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, terutama terkait kelanjutan dan dampak dari perang dagang.
Faktor lain yang turut berkontribusi adalah penguatan dolar AS yang menekan nilai tukar rupiah hingga menembus level Rp 16.000-an sebagai kondisi normal yang baru. Selain itu, Agung juga mencermati kondisi ekonomi dalam negeri serta laporan keuangan emiten yang sejauh ini belum memenuhi ekspektasi pasar.
Penurunan IHSG diikuti oleh koreksi pada 407 saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), sementara 194 saham mengalami kenaikan dan 193 saham stagnan. Total volume perdagangan saham di BEI mencapai 17,82 miliar dengan nilai transaksi sebesar Rp 11,54 triliun. Investor asing kembali mencatatkan aksi jual bersih (net sell) yang signifikan, mencapai Rp 921,07 miliar di seluruh pasar. Namun, di tengah koreksi IHSG, terdapat sejumlah saham yang justru banyak dibeli oleh investor asing.
Berikut adalah 10 saham dengan net buy terbesar oleh asing pada Senin:
1. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp 65,81 miliar
2. PT Astra International Tbk (ASII) Rp 27,61 miliar
3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 27,33 miliar
4. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Rp 22,42 miliar
5. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) Rp 19,81 miliar
6. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 12,77 miliar
7. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) Rp 10.81 miliar
8. PT Indosat Tbk (ISAT) Rp 10,55 miliar
9. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) Rp 9,64 miliar
10. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Rp 8,95 miliar