[Medan | 12 Februari 2025] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami penurunan tajam sebesar 1,75% ke level 6.531 pada penutupan perdagangan Selasa (11/2/2025). Koreksi ini memperpanjang tren pelemahan selama lima hari berturut-turut dan membawa IHSG ke posisi terendahnya dalam hampir dua tahun terakhir, sejak Maret 2023.
Merespons kondisi ini, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) mengimbau para investor untuk tidak ragu dalam mengambil keputusan investasi meskipun IHSG tengah merosot. Bahkan, kondisi saat ini dinilai sebagai peluang untuk mengakumulasi saham-saham blue chip dengan valuasi yang lebih menarik.
Penurunan IHSG masih dipicu oleh tekanan pada saham-saham berkapitalisasi besar serta derasnya arus keluar dana asing. Investor asing kembali mencatatkan aksi jual dalam jumlah besar dengan nilai jual bersih Rp 921,07 miliar di seluruh pasar pada perdagangan Senin (10/2/2025), terdiri dari Rp 875,22 miliar di pasar reguler dan Rp 45,84 miliar di pasar negosiasi serta tunai.
Arus keluar dana asing telah terjadi sejak pekan lalu, dengan penjualan bersih mencapai Rp 650 miliar pada Jumat dan Rp 2,38 triliun pada Kamis. Secara keseluruhan, dalam tiga hari perdagangan terakhir, investor asing telah melepas saham senilai Rp 3,95 triliun di pasar saham Indonesia.
Di sisi lain, faktor global masih menjadi perhatian utama investor. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dikabarkan akan segera mengumumkan kebijakan tarif baru yang berpotensi memperburuk perang dagang. Selain itu, pasar juga menanti rilis data inflasi AS dalam pekan ini, yang akan menjadi indikator kunci bagi bank sentral AS dalam menentukan arah kebijakan suku bunga ke depan.