[Medan | 3 Mei 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,61% ke level 7.117 pada perdagangan hari Kamis (2/5/2024), dengan jumlah transaksi mencapai Rp 16,4 triliun dan volume 18,8 miliar saham. Adapun, 187 saham menguat, 105 saham terkoreksi, dan 178 lainnya stagnan.
Sementara itu, hanya dua sektor yang masih mampu menguat saat pasar saham turun, yaitu sektor kesehatan yang menguat 0,12% dan sektor perindustrian naik 0,11%. Sedangkan sektor keuangan anjlok 2,78%, sektor transportasi dan logistik ambruk 2,02%, sektor barang konsumsi primer terjun 1,75%, sektor barang baku merosot 1,68%, sektor properti dan real estat melorot 1,51%, sektor energi terpangkas 1,14%, sektor teknologi tergerus 0,93%, sektor barang konsumsi primer turun 0,68%, dan sektor infrastruktur melemah 0,19%.
Adapun saham-saham yang menguat dan menjadi top gainers di antaranya adalah PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang melesat 2,41%, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) naik 1,50%, dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melejit 0,77%. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan signifikan adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) turun 8,57%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melemah 8,33%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) anjlok 8%.
Menurut Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta Utama, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab penurunan pasar saham Indonesia hari itu, termasuk sentimen terkait kebijakan bank sentral The Fed serta beberapa data ekonomi dalam negeri.
Sebagai informasi, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) telah memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan pada level 5,25-5,50% untuk keenam kalinya secara beruntun. The Fed juga menegaskan bahwa tidak akan ada kenaikan suku bunga pada tahun ini, namun mereka juga mengatakan bahwa belum ada kemajuan berarti dalam penurunan inflasi sehingga akan menunggu lebih banyak data pendukung sebelum memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan.
Sementara dari sisi domestik, pasar saham dipengaruhi oleh data inflasi Indonesia yang masih di bawah ekspektasi. Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi April 2024 mencapai 0,25% secara bulanan (month to month). Sementara itu, inflasi tahunannya mencapai 3,0% (yoy) dan secara tahun kalender sebesar 1,19% (ytd).