[Medan | 17 Juni 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat anjlok 1,42% ke level 6.734 pada akhir perdagangan hari Jumat (14/6/2024). IHSG pun kembali terkoreksi ke level psikologis 6.700, menjadi yang terendah sepanjang tahun ini atau sejak awal November 2023, tepatnya pada perdagangan 3 November 2023.
Adapun seluruh indeks sektoral mengalami penurunan bersamaan dengan IHSG, di antaranya sektor teknologi yang anjlok 2,23%, sektor infrastruktur turun 2,03%, sektor energi merosot 1,93%, sektor barang baku terpangkas 1,74%, dan sektor keuangan melorot 1,63%. Sektor transportasi dan logistik tergerus 1,31%, sektor barang konsumsi nonprimer turun 1,21%, sektor perindustrian melemah 1,08%, sektor barang konsumsi primer terkoreksi 0,69%, sektor properti dan real estat terkoreksi 0,41%, dan sektor kesehatan melemah 0,26%.
Sementara itu, saham-saham yang menguat dan menjadi top gainers di antaranya adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang melesat 4,58%, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) naik 2,33%, dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) melejit 0,60%. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan signifikan adalah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun 6,01%, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) melemah 5,59%, dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) anjlok 5,36%.
Di sisi lain, investor asing mencatat net sell atau jual bersih Rp 729,88 miliar di seluruh pasar. Net sell asing di pasar reguler mencapai Rp 1,15 triliun, sedangkan di pasar negosiasi, investor asing mencatat net buy atau beli bersih sebesar Rp 419,50 miliar. Saham-saham dengan net sell terbesar oleh asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 506,59 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 226,56 miliar, dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 226,13 miliar.
Menurut Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, investor asing secara konsisten mencatatkan jual bersih yang menyebabkan IHSG sulit rebound dalam waktu dekat. Selain itu, ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dari sebanyak tiga kali tahun ini menjadi hanya satu kali turut membebani IHSG. Di sisi lain, IHSG juga tertekan oleh sentimen domestik, yaitu kebijakan FCA atau full call auction, yang dikenakan kepada saham indeks mover berkapitalisasi besar seperti PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).