[Medan | 18 Desember 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami pelemahan pada perdagangan Selasa (17/12/2024), dengan ditutup melemah 1,39% ke level 7.157.
Penurunan ini membuat IHSG terkoreksi ke level psikologis 7.100 dan mencatatkan penurunan sebesar 9,12% dari level tertinggi tahun ini sekaligus all-time high (ATH) di angka 7.905,39 yang terjadi pada 19 September 2024. Dengan begitu, dalam tiga bulan terakhir, IHSG telah melemah hampir 10%.
Menurut analisis Pilarmas Investindo Sekuritas, koreksi IHSG terjadi di tengah sikap wait-and-see investor menjelang keputusan kebijakan moneter The Fed pada 18 Desember 2024. Berdasarkan data CME FedWatch, pasar memperkirakan 95,4% probabilitas bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps. Namun, fokus investor tampaknya tidak hanya tertuju pada keputusan saat ini, tetapi juga pada prospek kebijakan suku bunga The Fed di tahun 2025.
Kecemasan pasar juga dipicu oleh hasil pemilu Amerika Serikat yang memenangkan Donald Trump sebagai presiden. Kekhawatiran ini mencakup potensi kebangkitan inflasi dan lanjutan perang dagang, yang berpotensi meningkatkan ketidakpastian global. Situasi ini memicu spekulasi bahwa The Fed mungkin akan menahan suku bunga acuannya lebih lama daripada yang diantisipasi.
Dari dalam negeri, IHSG turut tertekan oleh outflow investor asing serta pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS. Selain itu, kebijakan pemerintah terkait pemberlakuan tarif PPN sebesar 12% pada awal 2025 juga menambah tekanan pasar. Kenaikan tarif ini, sesuai dengan amanat UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP), diperkirakan akan menekan daya beli masyarakat dan berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi domestik.