[Medan | 23 Juli 2025] Setelah mencatatkan reli positif selama 11 hari berturut-turut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya mengalami koreksi sebesar 0,47%, turun 34,88 poin ke level 7.363,31 pada perdagangan Selasa (22/7).
Penurunan ini terutama disebabkan oleh tekanan dari saham-saham grup Prajogo Pangestu, dengan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mencatatkan penurunan hampir 8% dan sejumlah saham energi serta logistik milik grup tersebut menjadi penyebab utama koreksi indeks.
Volume perdagangan di pasar saham hari ini cukup tinggi, mencatat transaksi Rp 19,79 triliun dengan frekuensi 2,03 juta kali dan perputaran sebanyak 30,8 miliar saham. Meskipun IHSG melemah, dari sisi sektoral hanya sektor bahan baku (basic materials) yang mencatat koreksi signifikan hingga 4,36%, sementara sektor infrastruktur justru mampu menguat sebesar 1,69%.
Pergerakan saham grup Prajogo kembali mencuri perhatian. Setelah sebelumnya mengerek IHSG selama lebih dari sepuluh hari, saham-saham seperti BRPT, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kali ini justru menjadi pemicu koreksi.
Meskipun begitu, saham CDIA sempat mencatat kenaikan signifikan 24,6%, dengan aliran dana asing yang masih mengarah ke saham energi baru terbarukan serta infrastruktur milik grup ini.
Analis pasar memandang koreksi ini bersifat teknikal setelah reli panjang, di mana investor mengambil keuntungan (profit taking) pada saham-saham high beta seperti milik Prajogo. Namun, secara umum, lonjakan volume transaksi dan valuasi yang masih relatif rendah membuat saham-saham tersebut masih dinilai menarik oleh pelaku pasar pasca-koreksi.
Meski terjadi koreksi, 11 hari reli IHSG menunjukkan adanya aliran modal besar dan ketertarikan pada saham strategis seperti energi dan infrastruktur. Koreksi ini sekaligus memberi jeda bagi investor, sekaligus membuka peluang untuk pembelian ulang (re-entry) pada level harga lebih menarik.