[Medan | 5 Agustus 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,24% ke 7.308 pada perdagangan hari Jumat (2/8/2024). Pergerakan IHSG pada sepekan ini pun dipengaruhi beragam sentimen, mulai dari rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2024 hingga eskalasi ketegangan konflik di Timur Tengah.
Analis Riset Ekuitas dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, Wahyu Saputra, memprediksi bahwa arah pergerakan IHSG pada sesi perdagangan Senin (5/8) akan dipengaruhi oleh data ekonomi domestik seperti tingkat pertumbuhan PDB kuartal II 2024 secara QoQ dan YoY, serta faktor-faktor ekonomi global.
Pada hari Senin (5/8/2024), pasar domestik menunggu rilis data penting pertumbuhan PDB yang diperkirakan masih berada di level 5% untuk kuartal II-2024, turun dari 5,11% pada kuartal I-2024. Secara kuartalan, ada ekspektasi peningkatan PDB sebesar 3,71%, menjadi peningkatan positif setelah penurunan 0,83% pada kuartal I-2024.
Meskipun proyeksi tersebut lebih rendah dari realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2024, pertumbuhan ekonomi masih positif dan berada di kisaran level 5%, meskipun masih ada ketidakpastian dari ekonomi global. Data ekonomi luar negeri akan dipengaruhi oleh Non-Farm Payrolls dan tingkat Pengangguran AS bulan Juli. Selain itu, risalah Rapat Kebijakan Moneter BoJ Jepang, Layanan Caixin PMI Juli, dan PMI Komposit Caixin Juli dari China juga akan menjadi perhatian.
Selain kondisi ekonomi AS, pasar juga memantau perkembangan isu geopolitik, dengan peningkatan ketegangan konflik antara Israel dan Iran. Harga komoditas energi, khususnya minyak, diperkirakan akan menguat dalam sepekan ke depan. Wahyu memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 7.255 – 7.264 dan resistance 7.347 – 7.356 pada hari Senin.
Adapun Wahyu merekomendasikan untuk buy PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dengan target harga Rp 3.380 – 3.430, buy PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan target harga Rp 11.375 – 11.575, buy PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dengan target harga Rp 1.490 – 1.510, dan buy PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) dengan target harga Rp 230 – 234 per saham.