[Medan | 12 Agustus 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,86% ke level 7.256 pada Jumat (9/8/2024). Kenaikan ini didorong oleh sentimen positif dari penguatan mayoritas indeks saham di Eropa dan data inflasi China yang meningkat menjadi 0,5% yoy pada Juli 2024 dari 0,2% yoy pada Juni 2024, menunjukkan pemulihan konsumsi domestik di China.
Sementara dari domestik, pertumbuhan penjualan ritel yang naik menjadi 2,7% yoy pada Juni 2024 dari 2,1% yoy pada Mei 2024 juga mempengaruhi pergerakan IHSG. Adapun dalam sepekan ini, pasar akan menantikan rilis data Indeks Harga Produsen (PPI) AS pada Selasa (13/8) sebagai indikator inflasi pada tingkat produsen.
Data PPI diperkirakan naik 0,1% secara bulanan (mom) pada Juli 2024, dari sebelumnya 0,2% pada Juni 2024, yang dapat meningkatkan peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada September 2024. Selain itu, pasar juga menunggu rilis data New Yuan Loans untuk Juli 2024 pada Senin (12/8), yang diperkirakan mencapai CNY 450 miliar, turun dari CNY 2,13 triliun pada Juni 2024.
Sementara itu, di dalam negeri, pasar juga mengantisipasi data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) Juli 2024. Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memprediksi IHSG rawan terkoreksi dengan support di 7.219 dan resist di 7.267. Herditya merekomendasikan untuk memperhatikan saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan target harga Rp 4.830-Rp 4.860, PT Indofood Sukses Makmur dengan target harga Rp 6.300-Rp 6.475, dan PT Delta Dunia Makmur (DOID) dengan target harga Rp 760-Rp 780 per saham.