[Medan | 20 Januari 2025] Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dijadwalkan dilantik sebagai Presiden ke-47 AS bersama Wakil Presiden JD Vance pada Senin, 20 Januari 2025, atau 21 Januari 2025 waktu Indonesia.
Kepala Riset dan Ekonom Utama Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto, menyatakan bahwa pasar saham Indonesia telah mengantisipasi sentimen terkait pelantikan Trump. Salah satu dampak yang mungkin terjadi adalah penerapan kebijakan yang lebih proteksionis.
Rully menjelaskan bahwa pasar sudah memahami kondisi yang akan dihadapi, mengingat Trump sebelumnya, pada masa kepemimpinan 2017-2020, secara konsisten merealisasikan janji-janji kampanyenya.
Sementara itu, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, memprediksi bahwa pergerakan pasar saham Indonesia selama masa kepemimpinan Trump akan lebih fluktuatif dibandingkan era Joe Biden. Secara teknikal, Nafan menyebutkan bahwa jika IHSG berhasil menembus level 7.197, maka indeks berpotensi melanjutkan tren bullish dengan target awal di 7.269.
Kinerja IHSG didukung oleh ekspektasi dampak positif dari pemulihan ekonomi China terhadap perekonomian Indonesia, terutama sektor ekspor. Di sisi domestik, stimulus fiskal dan moneter pada awal 2025 diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah.
Nafan juga menilai bahwa pelaku pasar mulai menunjukkan optimisme terhadap potensi pertumbuhan ekonomi di atas 5% pada Kuartal I-2025. Data ekonomi terkini per Desember 2024 turut mendukung keyakinan bahwa realisasi pertumbuhan ekonomi akan lebih baik dari perkiraan sebelumnya.