[Medan | 17 Maret 2025] Pada pekan ketiga Maret 2025, fokus utama pelaku pasar tertuju pada keputusan suku bunga dari dua bank sentral utama, yakni Bank Indonesia (BI) pada 19 Maret dan The Federal Reserve (The Fed) pada 20 Maret.
Menurut Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto, pekan ini menjadi momen krusial bagi pasar, terutama setelah IHSG terkoreksi 1,8% dalam sepekan terakhir ke level 6.515. Keputusan suku bunga dari The Fed dan BI akan menjadi faktor penting dalam menentukan arah pergerakan pasar ke depan.
Sementara itu, VP Marketing, Strategy & Planning Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi, memperkirakan bahwa The Fed masih akan mempertahankan suku bunga karena fundamental ekonomi AS yang masih cukup solid. Dengan kondisi ini, BI kemungkinan besar akan mengikuti langkah serupa untuk menjaga stabilitas.
Namun, Audi mencatat bahwa tekanan pasar terhadap The Fed untuk segera memangkas suku bunga semakin meningkat. Berdasarkan CME FedWatch, suku bunga acuan AS (FFR) diproyeksikan turun ke kisaran 3,5%-3,7% hingga akhir 2025, didorong oleh pelemahan data ketenagakerjaan AS serta tren perlambatan inflasi.
Dari sisi domestik, BI masih memiliki ruang untuk memangkas suku bunga, tetapi volatilitas Rupiah yang tinggi serta ketidakpastian ekonomi akibat kebijakan tarif AS menjadi faktor yang dapat membuat BI memilih menahan suku bunga demi menjaga stabilitas makroekonomi.
Audi memperkirakan bahwa keputusan BI untuk menahan suku bunga tidak akan mampu menarik inflow asing ke IHSG, sehingga pasar berpotensi bergerak mixed. Saat ini, IHSG masih berfluktuasi setelah menembus level support jangka panjang di kisaran 6.500-6.600, yang telah bertahan sejak 2022. Rully pun memproyeksikan bahwa IHSG pada pekan ketiga Maret 2025 akan bergerak di rentang 6.350-6.720.
Untuk strategi investasi, Audi merekomendasikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) di target harga masing-masing Rp 10.400, Rp 5.300, Rp 5.800, Rp 14.900 dan Rp 3.190 per saham.