[Medan | 19 Agustus 2025] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,41% ke level 7.898 pada Jumat (15/8/2025), setelah sempat menembus batas psikologis 8.000 di perdagangan intraday. Pelemahan ini terjadi setelah sepekan sebelumnya IHSG melonjak 4,84% dan bahkan sempat mencatatkan rekor intraday di 8.017,07.
Koreksi IHSG dinilai wajar oleh analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi. Menurutnya, setelah euforia perayaan HUT RI ke-80, pasar cenderung melakukan konsolidasi. “Kemungkinan akan koreksi, tetapi koreksi wajar saja. Ke depan, kinerja emiten tetap jadi penggerak utama IHSG, di samping perkembangan makro dan kebijakan pemerintah,” ujar Wafi (18/8).
Rupiah pun menunjukkan performa positif sepanjang pekan lalu. Mata uang Garuda menguat 0,80% ke Rp16.155 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.080 pada Kamis (14/8). Namun pekan ini, baik IHSG maupun rupiah diperkirakan bergerak lebih volatile menyusul sejumlah agenda penting bank sentral global.
Fokus utama investor adalah Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Rabu (20/8). BI sebelumnya memangkas suku bunga acuan 25 bps menjadi 5,25% pada Juli, seiring inflasi yang tetap rendah dan stabilitas rupiah yang terjaga. Pasar kini menantikan apakah BI memberi sinyal ruang pemangkasan lanjutan guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pada hari yang sama, Bank Rakyat China (PBoC) juga akan mengumumkan suku bunga pinjaman acuan (LPR). Pekan lalu, PBoC memilih menahan LPR 1 tahun di 3,0% dan LPR 5 tahun di 3,5% di tengah perlambatan konsumsi domestik. Meskipun PDB kuartal II Tiongkok tumbuh 5,2% (di atas ekspektasi), tekanan deflasi masih menjadi tantangan yang bisa memaksa PBoC untuk lebih longgar ke depan.
Dari Amerika Serikat, perhatian tertuju pada pidato Ketua The Fed Jerome Powell serta risalah FOMC terbaru. Investor mencari kejelasan arah kebijakan suku bunga, di tengah data ekonomi yang beragam. Selain itu, laporan keuangan ritel besar AS dan data perumahan akan menambah dinamika sentimen global.
Dengan serangkaian agenda tersebut, analis memperkirakan IHSG bergerak dalam kisaran support 7.850 dan resistance 7.950 pada perdagangan Selasa (19/8). Saham big caps dan sektor defensif, seperti perbankan, telekomunikasi, konsumer, otomotif, dan properti, dinilai tetap menarik.