[Medan | 26 November 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil kembali melesat 1,65% ke level 7.314 pada perdagangan hari Senin (25/11/2024). Bahkan, penguatan IHSG menjadi tertinggi dan terbaik di Asia.
Meski IHSG mencatat lonjakan, tidak semua sektor mengalami penguatan. Sektor teknologi melemah 1,17%, sementara 10 sektor lainnya mencatat kenaikan. Sektor keuangan memimpin dengan kenaikan 1,49%, diikuti sektor perindustrian yang naik 1,28% dan sektor energi yang menguat 1,11%. Sektor barang konsumsi primer dan nonprimer masing-masing meningkat 0,98% dan 0,70%, sementara sektor properti dan real estat naik 0,52%. Kenaikan lainnya tercatat pada sektor infrastruktur (0,35%), sektor transportasi dan logistik (0,15%), serta sektor barang baku yang naik tipis 0,03%.
Sementara itu, saham-saham yang berhasil menguat dan menjadi top gainers termasuk PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang naik 8,75%, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang menguat 6,69%, dan PT Astra International Tbk (ASII) yang naik 5,40%. Sementara itu, saham-saham yang mengalami penurunan signifikan antara lain PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) yang turun 5,45%, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang melemah 4,46%, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang anjlok 3,07%.
Kinerja IHSG turut dipengaruhi sentimen global, termasuk kebijakan fiskal Presiden Terpilih AS, Donald Trump. Penunjukan Scott Bessent sebagai Kepala Departemen Keuangan AS memicu optimisme pasar, dengan harapan pendekatan bertahap terhadap tarif perdagangan dan upaya pengendalian defisit anggaran akan berdampak positif pada perekonomian dan pasar AS, seperti dilaporkan Bloomberg News.
Investor juga menantikan risalah rapat FOMC The Fed yang diadakan bulan lalu, yang dapat memberikan wawasan mengenai pemotongan Fed Fund Rate sebesar 25 bps dua hari setelah pemilu AS. Selain itu, perhatian pasar terfokus pada data ekonomi utama AS, khususnya laporan Konsumsi dan Pengeluaran Pribadi (PCE).
Konsensus pasar memproyeksikan inflasi PCE pada Oktober akan tetap meningkat 0,2% secara bulanan, sama seperti bulan sebelumnya, sementara secara tahunan diperkirakan naik menjadi 2,3% dari 2,1%.