[Medan | 6 November 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 0,17% ke level 7.491 pada akhir perdagangan hari Selasa (5/11/2024).
Penguatan IHSG didukung oleh lima indeks sektoral yang mencatat kenaikan, sementara enam sektor lainnya mengalami penurunan. Sektor energi memimpin penguatan dengan kenaikan 0,82%, diikuti sektor barang konsumen primer yang naik 0,74%, dan sektor keuangan yang meningkat 0,59%. Di sisi lain, sektor teknologi menjadi sektor dengan penurunan terbesar, turun 0,97%, diikuti sektor transportasi yang melemah 0,95%, dan sektor infrastruktur yang turun 0,81%.
Di sisi lain, saham-saham yang berhasil menguat dan menjadi top gainers termasuk PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang naik 5,70%, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang menguat 4,62%, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang naik 3,28%. Sementara itu, saham-saham yang mengalami penurunan signifikan antara lain PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang turun 4,81%, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang melemah 2,50%, dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) yang anjlok 2,48%.
Menurut Pilarmas, volatilitas terkait pemilihan presiden AS memberikan tekanan pada pasar global, termasuk Indonesia, yang membuat IHSG rentan melemah. Meskipun pasar obligasi sempat melemah, ada pergerakan pemulihan yang terbatas.
Menjelang pemilu, tampaknya kepercayaan pelaku pasar terhadap kemenangan Trump mulai berkurang, sementara peluang kemenangan Kamala Harris justru semakin dinantikan sebagai faktor stabilitas ekonomi global. Pilarmas menilai stabilitas ini penting untuk mendukung pemulihan ekonomi global di masa mendatang.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa pemerintah berencana merevisi aturan devisa hasil ekspor (DHE) dari Sumber Daya Alam (SDA) untuk memperpanjang masa penyimpanan DHE SDA oleh eksportir. Kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat stabilitas ekonomi domestik, meskipun hasilnya belum sepenuhnya signifikan dari penerapan sebelumnya.