[Medan | 7 November 2025] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor penutupan tertinggi (all time high/ATH) pada Kamis (6/11/2025), naik 0,22% ke level 8.337,06. Rekor ini melanjutkan capaian hari sebelumnya di level 8.318,53. Sebanyak 414 saham menguat, 275 melemah, dan 267 stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp18,1 triliun.
Direktur Utama BEI Iman Rachman menyebut, penguatan IHSG didorong persepsi positif pasar terhadap kebijakan pemerintah saat ini, khususnya di bawah kepemimpinan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Menkeu bahkan optimistis IHSG berpeluang menembus level psikologis 9.000 hingga akhir tahun, seiring dukungan pro-growth dari kebijakan fiskal dan stimulus pemerintah.
Kepala Riset Korean Investment & Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi, menilai momentum penguatan IHSG masih berlanjut, meski koreksi jangka pendek tetap memungkinkan. Ia menambahkan, arah pasar ke depan akan dipengaruhi oleh rebalancing MSCI, realisasi bantuan sosial, dan stimulus fiskal menjelang akhir tahun.
Secara teknikal, Phintraco Sekuritas mencatat terbentuknya Golden Cross pada indikator MACD dan kenaikan volume beli yang menandakan akumulasi saham. IHSG diperkirakan berpeluang menguji resistance di 8.350, sementara pengumuman MSCI Index Review dapat menimbulkan fluktuasi jangka pendek.
Dari sisi investor asing, inflow mulai kembali positif, tercermin dari net buy asing Rp12,9 triliun pada Oktober, membalik tren net sell hampir Rp50 triliun sebelumnya. Jumlah investor institusi asing juga meningkat menjadi 23.000 entitas, menegaskan Indonesia tetap menjadi destinasi menarik bagi modal global.
Dengan dukungan kebijakan pro-growth, arus modal asing yang kembali positif, serta ekspektasi data ekonomi yang solid, IHSG diperkirakan tetap berada dalam tren naik menuju 9.000, meski volatilitas tetap harus diantisipasi.

