[Medan | 16 November 2023] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup melesat 1,40% ke level Rp 6.958 pada perdagangan hari Rabu (15/11/2023). Pergerakan ini pun berhasil membawa IHSG kembali mencapai level psikologis 6.900. Rupiah, di sisi lain, ditutup menguat 0,4% ke level Rp 15.695 per dolar Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu.
Penguatan IHSG dan Rupiah ini pun dipicu oleh rilis data inflasi terbaru dari Amerika Serikat pada Oktober 2023. Sebagai informasi, inflasi AS melandai ke 3,2% (year-on-year/yoy) pada Oktober 2023, lebih rendah dibandingkan 3,7% (yoy) pada September serta di bawah ekspektasi pasar yakni 3,3%. Ini pun menjadi kali pertama inflasi AS melandai dalam empat bulan terakhir.
Data inflasi yang jauh dibawah ekspetasi ini pun disambut pasar sebagai indikasi kuat bahwa Federal Reserve (The Fed) telah selesai menaikkan suku bunga. Alat FedWatch CME Group menunjukkan bahwa saat ini pasar bertaruh pada peluang 94,8% bahwa The Fed akan terus mempertahankan suku bunga stabil selama pertemuan bulan Desember.
Namun, meskipun optimisme investor meningkat, The Fed masih mengambil langkah hati-hati, dengan ketuanya, Jerome Powell memperingatkan bahwa masih banyak yang harus dilakukan untuk mengembalikan inflasi sesuai dengan target 2%. Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo pun memperkirakan bahwa The Fed masih akan menaikkan suku bunganya sekali lagi ke level 5.75%, dan kemungkinan penurunan suku bunga The Fed baru akan terjadi pada semester II-2024 dengan total penurunan secara kumulatif sebesar 50 basis poin (bps).