[Medan | 17 April 2025] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,65% ke level 6.387 pada perdagangan Rabu (16/4/2025), setelah sempat menguat selama empat hari berturut-turut.
Dari sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, hanya tiga sektor yang mampu bertahan di zona hijau. Sektor kesehatan memimpin penguatan dengan lonjakan signifikan sebesar 7,68%, disusul sektor barang baku yang naik 0,28%, dan sektor energi yang menguat tipis 0,17%. Sementara itu, sektor keuangan menjadi pemberat utama IHSG setelah turun 1,27%, diikuti sektor transportasi (-0,79%) dan sektor infrastruktur (-0,75%).
Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan bahwa pelemahan indeks terjadi seiring dengan meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap negosiasi dagang antara AS dan China. Pelaku pasar menilai proses diplomasi antar kedua negara berpotensi berjalan alot, terlebih setelah Presiden Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif impor atas produk China hingga 245%, seperti tertuang dalam lembar fakta yang dirilis Gedung Putih, Selasa (15/4/2025) waktu setempat.
Meski tekanan eksternal cukup kuat, beberapa faktor dalam negeri turut memberikan sentimen positif yang menahan pelemahan lebih dalam. Salah satunya adalah rencana BPJS Ketenagakerjaan untuk menambah alokasi investasi di pasar modal hingga 20%. Langkah ini dinilai dapat memperkuat likuiditas dan menumbuhkan optimisme pelaku pasar terhadap prospek pasar modal domestik. Tak hanya itu, aksi pembelian kembali saham (buyback) oleh sejumlah emiten juga turut menopang kepercayaan investor terhadap valuasi saham yang mulai menarik.
Selain itu, Bank Indonesia mencatat peningkatan kinerja penjualan eceran pada Februari 2025. Indeks Penjualan Riil (IPR) tercatat naik 3,3% secara bulanan (month-to-month), dari sebelumnya 211,5 menjadi 218,5. Peningkatan ini menandai pemulihan yang cukup solid setelah pada Januari 2025 tercatat mengalami kontraksi sebesar 4,7% MtM.