[Medan | 13 Desember 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada perdagangan hari Kamis (12/12/2024), dengan penutupan turun 0,94% ke level 7.394. Pelemahan ini terjadi setelah rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) terbaru yang sejalan dengan prediksi pasar sebelumnya.
Hanya tiga sektor yang berhasil menguat ke zona hijau, sementara delapan sektor lainnya mengalami penurunan seiring dengan melemahnya IHSG. Sektor yang mengalami penguatan adalah sektor barang konsumen non-primer dengan kenaikan 0,59%, sektor barang baku naik 0,12%, dan sektor energi yang naik 0,09%. Di sisi lain, sektor dengan pelemahan terdalam adalah sektor transportasi yang turun 1,71%, sektor keuangan dengan penurunan 1,41%, dan sektor kesehatan yang melemah 1,37%.
IHSG melemah di tengah inflasi AS terbaru yang tumbuh sesuai dengan ekspektasi pasar. Sebagai informasi, Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk November menunjukkan kenaikan 2,7% dari tahun ke tahun, sesuai dengan perkiraan. Core CPI, yang tidak termasuk makanan dan energi, naik 3,3%, juga sesuai dengan ekspektasi.
Meskipun inflasi masih berada di atas target The Fed sebesar 2%, data ini memperkuat keyakinan pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga dalam pertemuan pada 18 Desember mendatang.
Pasalnya, inflasi AS telah menurun secara signifikan sejak mencapai puncaknya di 9,1% pada Juni 2022, yang merupakan level tertinggi dalam 40 tahun. Penurunan ini terjadi secara bertahap selama dua tahun terakhir, dengan angka inflasi terendah tercatat sebesar 2,4% pada September lalu, sebelum naik tipis menjadi 2,6% di Oktober dan 2,7% di November.
Adapun setelah rilis data ini, peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed semakin besar. Perangkat CME FedWatch mencatat probabilitas langkah tersebut telah meningkat menjadi lebih dari 98,6%, naik dari 89% sebelumnya.