[Medan | 22 Agustus 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor tertinggi baru (all time high/ATH) di level 7.554 pada hari Rabu, 21 Agustus 2024. Ini menandai penguatan IHSG selama empat hari berturut-turut.
Adapun total nilai transaksi di bursa pada hari Rabu ini mencapai Rp 13,92 triliun, dengan volume perdagangan sebanyak 22,96 miliar saham dan frekuensi perdagangan mencapai 1.152.250 kali. Dari total saham yang diperdagangkan, 268 saham mengalami kenaikan, 295 saham turun, dan 231 saham stagnan.
Sebagian besar sektor saham mencatatkan penguatan pada penutupan pasar hari ini. Sektor properti mencatatkan penguatan terbesar dengan kenaikan sebesar 0,77%, diikuti oleh sektor transportasi yang naik 0,58%, sektor kesehatan sebesar 0,51%, sektor energi 0,4%, dan sektor perindustrian properti yang naik 0,2%. Namun, beberapa sektor mengalami pelemahan, seperti sektor barang baku yang turun 0,24%, sektor infrastruktur yang melemah 0,08%, dan sektor teknologi yang turun tipis 0,02%.
Di sisi lain, saham-saham yang menguat dan menjadi top gainers di antaranya adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang melesat 3,03%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) naik 2,29%, dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melejit 1,76%. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan signifikan adalah PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) turun 2,65%, PT Indosat Tbk (ISAT) melemah 2,23%, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) anjlok 2,22%.
Research Analyst dari Phintraco Sekuritas, Nurwachidah, menyatakan bahwa penguatan IHSG didorong oleh pertumbuhan kredit Sektor Perbankan Indonesia (SPI) yang meningkat sebesar 12,4% year on year (YoY) pada Juli 2024, naik dari 12,36% YoY pada Juni 2024. Peningkatan ini mencerminkan tingginya kepercayaan pelaku pasar di Indonesia, meskipun nilai tukar rupiah mengalami pelemahan yang signifikan pada Juli 2024.
Selain itu, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 20-21 Agustus 2024 memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 6,25%. BI juga memperkirakan nilai tukar rupiah pada tahun 2024 akan lebih kuat dari ekspektasi sebelumnya, dengan potensi penguatan hingga Rp 15.300 per dolar AS.
Dari sisi eksternal, pasar menantikan dua peristiwa penting, yaitu rilis hasil pertemuan FOMC dan Jackson Hole Symposium, di mana para petinggi The Fed diperkirakan akan memberikan petunjuk mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan. Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memperkirakan bahwa IHSG rentan terhadap koreksi dengan level support di 7.512 dan resistance di 7.610.