[Medan | 5 Februari 2025] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tajam 2,14% ke level 6.380 pada perdagangan Selasa (4/3/2025), setelah sempat menguat signifikan sehari sebelumnya.
Seluruh sektor saham mengalami tekanan, dengan sektor barang baku mencatatkan penurunan terdalam sebesar 5,1%. Sektor energi turun 5%, diikuti sektor barang konsumsi non-primer 3,7%, sektor properti 2,6%, dan sektor teknologi 2,3%.
Pelemahan IHSG sejalan dengan koreksi mayoritas indeks saham Asia. Straits Times (Singapura) terkoreksi 0,4%, Nikkei (Jepang) turun 1,2%, dan Hang Seng (Hong Kong) melemah 0,2%. Namun, Shanghai Composite (China) justru menguat tipis 0,2%.
Pilarmas Investindo Sekuritas menilai anjloknya IHSG terjadi akibat meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap ketegangan perdagangan global. Sentimen negatif dipicu oleh keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif 25% terhadap Kanada dan Meksiko, serta rencana menaikkan tarif impor China dari 10% menjadi 20%. Trump juga menegaskan bahwa kebijakan tarif ini akan tetap diberlakukan tanpa ruang untuk negosiasi lebih lanjut.
China pun bersiap melakukan tindakan balasan dengan menargetkan ekspor pertanian AS. Kementerian Perdagangan China telah menegaskan penolakannya terhadap kebijakan tarif AS dan siap mengambil langkah lebih lanjut, meningkatkan potensi eskalasi perang dagang.
Selain itu, data ekonomi AS turut memperburuk sentimen pasar. Data aktivitas pabrik AS menunjukkan perlambatan ekspansi, memicu kekhawatiran bahwa kebijakan tarif AS dapat semakin menekan perekonomian yang sudah mengalami perlambatan.
Pasar kini menantikan rilis data tenaga kerja AS pada Rabu (5/3/2025) dan data nonfarm payrolls pada Jumat (7/3/2025) yang dapat memberikan gambaran lebih lanjut mengenai prospek kebijakan suku bunga The Fed.