[Medan | 8 Oktober 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis pada perdagangan awal pekan ini, dengan naik 0,11% ke level 7.503 pada perdagangan hari Senin (7/10/2024).
Kenaikan ini terjadi setelah rilis data cadangan devisa Indonesia periode September 2024 yang sedikit mengalami penurunan. Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa pada akhir September 2024 sebesar US$ 149,9 miliar, turun tipis dibandingkan posisi akhir Agustus 2024 yang sebesar US$ 150,2 miliar.
Penurunan cadangan devisa ini sebagian besar disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah. Meskipun turun, cadangan devisa tersebut tetap kuat, setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor beserta pembayaran utang luar negeri, dan jauh berada di atas standar kecukupan internasional yang sekitar 3 bulan impor.
Selain itu, pelaku pasar tetap waspada terhadap ketegangan di Timur Tengah yang semakin memanas. Konflik yang berkepanjangan di kawasan tersebut dikhawatirkan dapat menambah ketidakpastian ekonomi global, yang berpotensi mempengaruhi pasar saham dan mata uang. Namun, perang ini juga bisa mendorong kenaikan harga komoditas, seperti emas dan minyak.
Meskipun IHSG menguat, investor asing mencatatkan aksi net sell besar-besaran dengan total penjualan bersih sebesar Rp 796,21 miliar di seluruh pasar. Akibatnya, akumulasi net sell asing dalam sepekan terakhir mencapai Rp 4,88 triliun. Adapun berikut 10 saham net buy terbesar asing pada hari Senin:
1. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) Rp 43,06 miliar
2. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Rp 37,61 miliar
3. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp 36,94 miliar
4. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 4,61 miliar
5. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) Rp 29,27 miliar
6. PT Panin Financial Tbk (PNLF) Rp 22,18 miliar
7. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 20,1 miliar
8. PT MD Entertainment Tbk (FILM) Rp 17,03 miliar
9. PT Elnusa Tbk (ELSA) Rp 16,79 miliar
10. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) Rp 15,89 miliar