[Medan | 10 September 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 0,25% ke level Rp 7.702 per saham pada perdagangan hari Senin (10/9/2024). IHSG pun sempat menyentuh level terendahnya di level 7.654 dan level tertingginya di level 7.748.
Dari sektor-sektor yang ada, hanya dua indeks sektoral yang berhasil naik ke zona hijau, sementara sembilan sektor lainnya melemah. Sektor properti mencatat kenaikan tertinggi dengan 1,91%, diikuti sektor barang konsumen non primer yang naik 0,14%. Sektor-sektor dengan penurunan terbesar adalah sektor kesehatan yang turun 0,97%, energi turun 0,62%, dan barang konsumen primer turun 0,57%.
Di sisi lain, saham-saham yang berhasil menguat dan menjadi top gainers termasuk PT Indah Kiat Pulp & paper Tbk (INKP) yang naik 3,37%, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang menguat 1,75%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang naik 1,33%. Sementara itu, saham-saham yang mengalami penurunan signifikan antara lain PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) yang turun 4,62%, PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang melemah 3,43%, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) yang anjlok 3,35%.
Menurut Pilarmas Investindo Sekuritas, penurunan IHSG dipengaruhi oleh berbagai sentimen. Dari sisi eksternal, pasar Asia berada di zona merah karena merespons rilis data ekonomi dari Amerika Serikat (AS), China, dan Jepang. Dari AS, data perubahan nonfarm payrolls meningkat dari 89 ribu menjadi 142 ribu, sementara tingkat pengangguran turun dari 4,3% menjadi 4,2%. Data ini menjadi pertimbangan bagi The Fed terkait rencana pemangkasan suku bunga.
Presiden The Fed New York, John Williams, menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga akan membantu menyeimbangkan pasar tenaga kerja, sementara Gubernur The Fed, Christopher Waller, menambahkan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk memulai penurunan suku bunga.
Dari China, inflasi tahunan tercatat naik sedikit menjadi 0,6% pada Agustus 2024 dari 0,5% di Juli, lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 0,7%. Sementara itu, harga produsen turun 1,8% pada Agustus 2024, lebih tajam dari penurunan 0,8% di bulan sebelumnya dan lebih buruk dari perkiraan pasar sebesar 1,4%.
Di dalam negeri, Pilarmas menjelaskan bahwa IHSG masih berada di zona merah meskipun ada optimisme konsumen terhadap perekonomian domestik. Hal ini didukung oleh survei Bank Indonesia (BI) yang menunjukkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Agustus 2024 naik menjadi 124,4, lebih tinggi dari 123,4 di bulan sebelumnya.