[Medan | 12 Desember 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menembus level psikologis Rp 7.500 pada awal perdagangan pagi hari Rabu ini (11/12/2024), meski akhirnya ditutup naik 0,15% ke level Rp 7,464.
Kenaikan terbesar tercatat pada sektor properti yang naik 1,49%, diikuti sektor energi dengan kenaikan 0,33%, dan sektor barang konsumen non-primer yang naik 0,31%. Sementara itu, sektor transportasi mencatat pelemahan terdalam dengan penurunan 1,56%, disusul sektor teknologi yang melemah 1,05%, dan sektor barang baku yang turun 0,93%.
Menurut Pilarmas Investindo Sekuritas, penguatan IHSG hari ini didukung oleh aksi investor asing yang mencatatkan aliran masuk (inflow) sebesar Rp 50,01 miliar di pasar reguler. Hal ini dipicu oleh aksi bargain hunting terhadap saham-saham blue chip yang memiliki valuasi menarik, ditambah dengan optimisme pasar terhadap potensi kenaikan historis pada akhir tahun.
Pasar juga merespons positif komitmen China dalam mendukung pemulihan pertumbuhan ekonominya. Pemerintah China diperkirakan akan menetapkan target defisit anggaran hingga 4% dari PDB, memungkinkan pinjaman lebih besar untuk mendukung ekonomi. Bank Sentral China (PBOC) pun diproyeksikan akan menurunkan suku bunga hingga 40 basis poin sepanjang 2025. Langkah ini diharapkan memperkuat sentimen pasar di tengah ketegangan perdagangan dengan AS.
Di sisi lain, pasar tengah menantikan data inflasi AS untuk November 2024, dengan proyeksi kenaikan 0,3% secara bulanan (month-to-month/mtm) dan 2,7% secara tahunan (year-on-year/yoy). Jika angka ini sesuai prediksi, peluang The Fed untuk menurunkan suku bunga pada bulan ini akan semakin kecil karena inflasi yang terus meningkat.
Meskipun begitu, perangkat CME FedWatch mencatat probabilitas The Fed memangkas suku bunga tetap tinggi, yakni 86,1%, naik dari 85% sebelumnya. Hal ini menunjukkan optimisme pasar bahwa bank sentral AS masih memiliki peluang untuk menurunkan suku bunga pada pertemuan pekan depan.