[Medan | 11 Juli 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau kembali menguat pada perdagangan hari Rabu (10/7/2024), dengan ditutup naik 0,24% ke level 7.287. IHSG pun sempat menyentuh level psikologis 7.300 pada awal sesi I sekitar pukul 09:00 WIB dan 10:00 WIB. Namun setelah itu, IHSG kembali ke kisaran 7.280 an.
Sementara itu, ada enam indeks sektoral yang terpantau mengangkat IHSG ke zona hijau. Sektor perindustrian menguat 0,52%, sektor barang konsumsi nonprimer naik 0,45%, sektor kesehatan terangkat 0,38%, sektor infrastruktur menanjak 0,28%, sektor properti dan real estat naik 0,27%, serta sektor barang baku menguat tipis 0,07 poin. Di sisi lain, sektor teknologi terpangkas 0,71%, sektor keuangan melorot 0,31%, sektor transportasi dan logistik tergerus 0,30%, sektor barang konsumsi primer turun 0,28%, dan sektor energi melemah tipis 0,08%.
Adapun saham-saham yang menguat dan menjadi top gainers di antaranya adalah PT Indosat Tbk (ISAT) yang melesat 4,02%, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) naik 3,28%, dan PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) melejit 2,98%. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan signifikan adalah PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) turun 5%, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) melemah 3,62%, dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) anjlok 3,39%.
IHSG kembali menguat di tengah kabar positif bahwa Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, mengungkapkan kekhawatiran tentang era suku bunga tinggi yang berkepanjangan. Powell menyatakan bahwa mempertahankan suku bunga terlalu tinggi terlalu lama dapat membahayakan pertumbuhan ekonomi. Ia juga mencatat adanya penurunan inflasi yang konsisten, sesuai dengan target The Fed di kisaran 2%.
Menyusul pernyataan Powell, pasar berekspektasi dengan probabilitas 71% bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada bulan September, kemungkinan diikuti dengan pemangkasan tambahan seperempat persen menjelang akhir tahun. Bagi Indonesia, pernyataan Powell yang lebih lunak ini diharapkan bisa menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan, termasuk rupiah, IHSG, dan obligasi pemerintah.
Jika The Fed memangkas suku bunga, ketidakpastian di pasar keuangan global akan berkurang. Dana asing diharapkan berbondong-bondong masuk ke pasar keuangan dalam negeri sehingga rupiah, IHSG, dan harga obligasi menguat. Selain itu, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR pada hari Senin (8/7/2024), juga menyampaikan bahwa BI membuka peluang adanya penurunan suku bunga atau BI Rate pada kuartal IV tahun ini.