[Medan | 25 April 2025] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,32% ke level 6.613 pada akhir perdagangan Kamis (24/4/2025), setelah mencatatkan reli selama empat hari berturut-turut.
Sektor barang konsumen primer mencatatkan kenaikan terbesar sebesar 1,22%, disusul sektor kesehatan yang naik 0,71%, dan sektor perindustrian yang menguat 0,65%. Sementara itu, sektor properti terkoreksi 0,36%, sektor barang konsumen non-primer melemah 0,21%, dan sektor keuangan turun 0,16%.
Koreksi IHSG terjadi di tengah pasar yang minim katalis baru, dengan pelaku pasar masih mencerna dampak dari keputusan Bank Indonesia (BI) yang menahan suku bunga di level 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) April 2025. Selain itu, investor juga memantau perkembangan terbaru dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Ketegangan perang dagang antara AS dan China menunjukkan tanda-tanda mereda setelah Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan bahwa tarif final terhadap ekspor China tidak akan mencapai 145% seperti yang sebelumnya dikhawatirkan pasar.
Kabar mengenai kemungkinan pemangkasan tarif ke kisaran 50–65% pun memberikan angin segar bagi sentimen global. Apalagi, Trump juga menyatakan tidak berniat memecat Ketua The Fed Jerome Powell, yang turut meredakan kekhawatiran pasar terhadap independensi bank sentral.
Meskipun ada sejumlah sentimen positif dari global, Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman menilai bahwa pelemahan IHSG pada hari Kamis ini sebagai koreksi yang wajar dan sehat dari sisi teknikal. Hal ini karena indeks sebelumnya sudah menguat selama empat hari berturut-turut, yang umumnya memicu aksi ambil untung (profit taking) oleh sebagian investor, khususnya investor jangka pendek.