[Medan | 22 Juli 2025] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan reli penguatannya dan mencetak rekor baru. Pada penutupan perdagangan Senin (21/7/2025), IHSG ditutup menguat 1,18% ke level 7.398, mencatatkan kenaikan selama 11 hari berturut-turut, reli terpanjang dalam sejarah pasar saham Indonesia.
Nilai transaksi kemarin mencapai Rp16,24 triliun dengan volume perdagangan sebesar 31,25 miliar saham dan frekuensi 1,95 juta kali. Dari total saham yang ditransaksikan, sebanyak 327 saham menguat, 285 saham melemah, dan 192 saham stagnan.
Penguatan IHSG ditopang oleh delapan dari 11 sektor yang berakhir di zona hijau. Sektor teknologi memimpin penguatan dengan lonjakan 8,40%, diikuti sektor properti sebesar 5,28% dan sektor utilitas 1,85%. Sebaliknya, sektor keuangan dan energi mencatatkan penurunan masing-masing sebesar 0,14% dan 0,22%.
Salah satu motor penggerak pasar adalah sejumlah aksi penawaran umum perdana (IPO) berskala besar yang mencuri perhatian pelaku pasar. Dua IPO jumbo yang melantai di bulan Juli menyerap sebagian besar likuiditas transaksi harian, memberikan kontribusi signifikan terhadap penguatan indeks.
Dari sisi eksternal, tensi dagang dengan Amerika Serikat mereda usai Presiden Trump dan pemerintah Indonesia mencapai kesepakatan penurunan tarif dari 32% menjadi 19%. Meski belum ada rincian komoditas atau sektor yang terdampak, arah negosiasi menunjukkan sinyal positif bahwa kebijakan proteksionis tak akan sekeras sebelumnya.
Bank Indonesia turut memberikan sentimen positif dengan menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,25% dalam Rapat Dewan Gubernur pertengahan Juli. Suku bunga deposit facility dan lending facility juga diturunkan menjadi 4,5% dan 6%. Pelonggaran ini dilakukan seiring inflasi yang terkendali dan nilai tukar rupiah yang relatif stabil, guna mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Di sisi fiskal, pemerintah menggelontorkan lima jenis stimulus sepanjang Juni–Juli 2025 yang diperkirakan akan meningkatkan konsumsi domestik. Stimulus tersebut mencakup diskon transportasi Rp940 miliar, diskon tol Rp650 miliar, tambahan bansos dan bantuan pangan Rp11,93 triliun, bantuan subsidi upah (BSU) Rp10,72 triliun, serta perpanjangan diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Rp200 miliar.
Musim laporan keuangan semester I/2025 juga menambah katalis bagi pasar. Sejumlah emiten mencatat kinerja solid, memperkuat optimisme investor. Jika tren suku bunga rendah berlanjut, baik dari The Fed maupun BI, pelaku pasar menilai IHSG masih berpeluang menembus level psikologis 7.500 dalam waktu dekat.