[Medan | 18 Maret 2025] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah 0,67% ke level 6.471 pada perdagangan hari Senin (17/3/2025).
Tujuh indeks sektoral menyeret IHSG ke zona merah, dengan sektor teknologi anjlok 11,20%, diikuti sektor barang konsumsi nonprimer yang turun 1,36% serta sektor transportasi dan logistik yang merosot 1,01%. Sektor keuangan juga melemah 0,48%, sektor perindustrian turun 0,45%, sektor properti dan real estat tergerus 0,32%, sementara sektor kesehatan turun tipis 0,15%.
Di sisi lain, empat sektor masih mencatatkan kenaikan. Sektor barang baku menguat paling signifikan dengan kenaikan 2,28%, diikuti sektor barang konsumsi primer yang naik 1,11%, sektor infrastruktur yang meningkat 0,36%, sementara sektor energi mengalami pelemahan tipis sebesar 0,19%.
Menurut Pilarmas Investindo Sekuritas, pelemahan IHSG pada hari ini dipicu oleh arus keluar dana asing yang signifikan. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) periode 10-13 Maret 2025, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp10,15 triliun, terdiri dari Rp1,92 triliun di pasar saham, Rp5,25 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), dan Rp2,97 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Meskipun demikian, sentimen positif datang dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar US$3,12 miliar pada Februari 2025. Surplus ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi dalam negeri serta menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dari sisi global, pasar merespons positif rilis data ekonomi China yang lebih kuat dari perkiraan. Penjualan ritel di China tumbuh 4,0% YoY, meningkat dari bulan sebelumnya, sementara produksi industri melonjak 5,9% YoY, melampaui proyeksi 5,3%. Selain itu, kebijakan stimulus dari pemerintah China serta ketidakadanya kebijakan tarif baru dari Trump untuk sementara waktu memberikan sentimen positif bagi pasar. Pemerintah China juga meluncurkan rencana aksi khusus untuk mendorong konsumsi, menstabilkan pasar saham, dan sektor properti. Langkah-langkah yang diumumkan mencakup peningkatan pendapatan masyarakat, dorongan pengeluaran rumah tangga, serta upaya untuk meningkatkan angka kelahiran.