PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) menargetkan untuk menggelar Pra Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2024 mendatang. Adapun, Direktur Utama Inalum Danny Praditya mengatakan bahwa rencana untuk melantai di bursa saham sejatinya akan dilakukan pada tahun depan. Meskipun begitu, perusahaan memutuskan untuk melakukan pra-IPO terlebih dahulu.
Rencana pra-ipo ini pun dilakukan untuk menopang ekspansi smelter alumina dan peleburan aluminium hingga 2030 mendatang. Selain itu, Inalum juga bakal melakukan kemitraan dengan sejumlah perusahaan aluminium kelas global untuk meningkatkan portofolio jelang penawaran saham perdananya tahun depan.
Sebagai informasi, mantan Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury, sebelumnya mengatakan bahwa Inalum belum berencana IPO setelah perusahaan split off dengan MIND ID pada 2022. Inalum resmi split off atau memisahkan diri sebagai induk Holding BUMN Pertambangan MIND ID menjadi Inalum Operating berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 45 Tahun 2022 tentang Pengurangan Penyertaan Modal Negara pada PT Indonesia Asahan Aluminium.
Dengan terlaksananya split off ini, maka nilai pengurangan modal negara di Inalum mencapai Rp 48,7 triliun, yang terdiri dari 15,6 miliar saham Seri B pada PT Antam, 4,84 miliar saham Seri B pada PT Timah, 7,49 miliar saham Seri B pada PT Bukit Asam, dan 21.600 saham pada PT Freeport Indonesia.