[Medan | 3 Mei 2024] Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi April 2024 mencapai 0,25% secara bulanan (month to month). Sementara itu, inflasi tahunannya mencapai 3,0% (yoy) dan secara tahun kalender sebesar 1,19% (ytd). Tingkat inflasi bulanan pada April ini pun lebih rendah dari bulan sebelumnya dan dari posisi April 2023.
Plt. Kepada BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan inflasi ini terjadi seiring dengan peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,3 pada April 2023 menjadi 106,4 pada April 2024. Adapun kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah transportasi, dengan inflasi sebesar 0,93% dan andil 0,12%.
Komoditas lain yang memberi andil inflasi adalah bawang merah sebesar 0,14%. Lalu, emas perhiasan 0,08%, tomat 0,04%, serta bawang putih 0,02%. Di sisi lain, terdapat komoditas yang memberikan andil deflasi. Komoditas itu antara lain cabai merah dengan andil deflasi sebesar 0,14%, beras 0,12%, serta telur ayam ras 0,06%.
Dari 38 provinsi yang dipantau, sebanyak 34 provinsi mengalami inflasi, sementara empat provinsi lainnya mengalami deflasi. Provinsi Papua dan Papua Tengah mencatat inflasi tertinggi masing-masing sebesar 1,2% secara bulanan, diikuti oleh Papua Pegunungan, Kalimantan Tengah, dan Papua Barat Daya. Sementara itu, empat provinsi yang mengalami deflasi adalah Lampung, Sumatera Utara, Sulawesi Barat, dan Sumatera Barat.