[Medan | 11 April 2025] Sebanyak 16 perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia telah mengumumkan rencana pembelian kembali saham (buyback) tanpa melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Emiten-emiten ini berasal dari berbagai sektor, mulai dari konglomerasi besar hingga bank dengan aset jumbo.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menyampaikan bahwa data tersebut dihimpun sejak OJK mengizinkan buyback tanpa persetujuan RUPS. Adapun berikut daftar emiten yang telah menyampaikan keterbukaan informasi kepada BEI:
- Medikaloka Hermina (HEAL) – Rumah sakit Hermina merencanakan buyback senilai maksimal Rp100 miliar atau 95 juta saham, berlaku dari 21 Maret hingga 2 Mei 2025.
- Jaya Real Property (JRPT) – Emiten properti ini menargetkan pembelian hingga 133,33 juta saham (1,033% modal ditempatkan) dengan anggaran Rp100 miliar dalam tiga bulan.
- Sampoerna Agro (SGRO) – Anak usaha Grup Sampoerna ini menyiapkan dana Rp450 miliar untuk buyback dari 9 April hingga 8 Juli 2025, bersumber dari kas internal.
- Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) – Perusahaan infrastruktur milik keluarga Soeharto ini menargetkan buyback hingga 543,74 juta saham (10% modal) senilai Rp815,61 miliar antara 2 Mei–26 Juni 2025.
- Mayora Indah (MYOR) – Produsen makanan ringan ini menganggarkan Rp1 triliun untuk buyback maksimal 20% saham ditempatkan, berlangsung dari 27 Maret–27 Juni 2025.
- Bangun Kosambi Sukses (CBDK) – Anak usaha PIK 2 milik Aguan ini mempersiapkan buyback senilai Rp1 triliun dari 27 Maret–26 Juni 2025, demi menjaga stabilitas harga dan kepercayaan investor.
- Bukalapak.com (BUKA) – Startup e-commerce ini telah membeli 220 juta saham senilai Rp31,52 miliar dan masih memiliki sisa anggaran Rp1,87 triliun untuk buyback hingga 25 Juni 2025.
- Bank Central Asia (BBCA) – BCA menyiapkan dana Rp1 triliun untuk buyback dari 26 Maret–24 Juni 2025, dengan batas maksimal 20% saham dan menjaga free float di atas 7,5%.
- Medco Energi Internasional (MEDC) – Medco mengalokasikan hingga US$50 juta dari kas internal untuk buyback mulai 8 April 2025 sebagai bagian dari efisiensi alokasi modal.
- Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) – Perusahaan pipa ini menganggarkan Rp25 miliar untuk membeli kembali 83,33 juta saham (1,16% dari total) sejak 24 Maret 2025 selama tiga bulan.
- Bank Panin (PNBN) – Target buyback sebesar 286–416 juta saham dengan nilai maksimal Rp500 miliar, berlaku dari 24 Maret hingga 23 Juni 2025.
- Barito Pacific (BRPT) – Emiten milik Prajogo Pangestu ini menganggarkan Rp500 miliar untuk buyback sebesar 0,7% saham, dari 24 Maret–23 Juni 2025.
- Barito Renewables Energy (BREN) – Perusahaan energi terbarukan ini mengalokasikan Rp2 triliun untuk buyback maksimal 0,2% saham beredar dari 24 Maret–23 Juni 2025.
- Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) – Juga dari grup Prajogo, CUAN merencanakan buyback senilai Rp500 miliar atau 0,556% saham ditempatkan, berlaku 24 Maret–24 Juni 2025.
- Chandra Asri Pacific (TPIA) – TPIA akan membeli kembali hingga 250 juta saham (0,29% saham beredar) dengan anggaran Rp2 triliun mulai 21 Maret–20 Juni 2025.
- Colorpak Indonesia (CLPI) – CLPI menargetkan buyback senilai maksimal Rp5 miliar mulai 8 April 2025 hingga akhir Juli, dengan harga pembelian tidak lebih dari Rp2.500 per saham di pasar reguler.