PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) atau pengelola jaringan bioskop Cinema XXI telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 25,7 kali dalam masa penawaran umum saham perdana alias Initial Public Offering (IPO). Oversubscription dalam penawaran umum perdana saham CNMA ini pun membuktikan bahwa minat investor terhadap saham ini cukup tinggi.
Sebagai informasi, CNMA menggelar penawaran umum saham perdana (IPO) dengan memasang harga penawaran sebesar Rp 270 per saham. Adapun, CNMA menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham atau setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor usai IPO, dengan nominal Rp 8 per saham. Dengan begitu, CNMA berpotensi mengantongi dana sebesar Rp 2,25 triliun.
Nantinya, sekitar 65% dari dana IPO akan digunakan untuk pengembangan dan ekspansi jaringan bioskop Cinema XXI di Indonesia. Kemudian, sekitar 20% akan digunakan Cinema XXI untuk pembayaran lebih awal sebagian pokok utang kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan sisanya sebesar 15% akan digunakan sebagai modal kerja.
Selain itu, CNMA juga akan menggelar program saham untuk karyawan atau Employee Stock Allocation (ESA) sebesar-besarnya 0,23% atau setara dengan 11,11 juta saham. Kemudian, CNMA juga akan melakukan private placement dengan melepas 10% saham kepada 2 investor strategis, yaitu PT Harkatjaya Bumipersada senilai 8% dan PT Adi Pratama Nusantara sebanyak 2%.
Adapun, CNMA berhasil membukukan peningkatan pendapatan sebesar 39% dari Rp 635,6 miliar menjadi Rp 883,2 miliar pada kuartal I-2023. Peningkatan tersebut sebagian besarnya ditopang oleh kenaikan pendapatan yang dihasilkan oleh kegiatan usaha bioskop, makanan dan minuman, iklan dan kegiatan usaha lainnya. CNMA juga membuka peluang memberikan dividen kepada pemegang saham hingga 35% dari laba, seusai melaksanakan IPO dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).