[Medan | 10 Oktober 2023] Perang antara Israel dan Palestina di Gaza yang kembali pecah pada hari Sabtu (7/10/2023) waktu setempat, diproyeksikan dapat mengkerek harga minyak mentah. Meskipun begitu, harga minyak mungkin masih akan menghadapi ketidakpastian dari sisi pasokan, seperti kebijakan produksi minyak OPEC+.
Sebagai informasi, OPEC+ pada Juni 2023 lalu sepakat untuk memangkas produksi minyaknya sampai akhir tahun 2024. Begitu pula dengan Arab Saudi dan Rusia yang juga sepakat untuk mengurangi produksi minyaknya sampai akhir 2023, dan akan mengevaluasi kebijakan ini setiap bulannya. Dengan begitu, harga minyak akan terdorong naik, jika pasokan minyak terus berkurang. Sebaliknya, jika negara-negara OPEC+ memutuskan untuk meningkatkan pasokan, harga minyak dapat tetap stabil atau bahkan turun.
Adapun, harga minyak dunia pada hari Senin (9/10/2023) tercatat mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dimana harga minyak WTI naik 5,06% menjadi US$ 86,98 per barel, dan harga minyak Brent naik 5% ke level US$ 88,81 per barel. Kenaikan harga minyak dunia ini pun tentunya akan menjadi angin segar bagi emiten-emiten yang bergerak di bidang minyak dan gas.
Pada penutupan perdagangan hari Senin (9/10/2023), saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) terpantau naik 9,67% ke level Rp 1.475 per saham. Sementara itu, saham PT Elnusa Tbk (ELSA) juga tercatat naik 4,10% menjadi Rp 406 per saham. Kemudian saham PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) naik 4,93% ke level Rp 1.490 per saham, dan saham PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) meningkat 7,69% ke level Rp 308 per saham.