[Medan | 12 Februari 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada minggu ini diperkirakan akan bergerak terbatas karena situasi pemilihan umum atau pemilu 2024 yang akan berlangsung pada hari Rabu, 14 Februari 2024. Oktavianus Audi dari Kiwoom Sekuritas Indonesia memproyeksikan bahwa investor masih akan mengambil sikap wait and see selama gelaran pemilu 2024.
Sebagai informasi, IHSG ditutup melemah 0,17% ke level Rp 7.235 di hari Rabu (7/2/2024) sebelum libur Isra Mi’raj dan cuti bersama tahun baru Imlek. Adapun untuk minggu ini, Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan memperkirakan IHSG akan bergerak mixed di rentang 7.150 – 7.290.
Selain daripada sentimen pemilu 2024, IHSG juga akan ditopang oleh sentimen lainnya, yaitu perilisan data ekspor-impor dan neraca perdagangan Indonesia pada hari Kamis yang diperkirakan akan kembali membukukan surplus perdagangan.
Di sisi lain, Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas Isfhan Helmy, menyampaikan apabila Pilpres berlangsung satu putaran dan hasilnya sesuai harapan pasar, maka ada potensi IHSG akan mencetak rekor harga baru.
Sebaliknya, dalam skenario dua putaran, tekanan jual berpotensi terjadi hingga dapat membawa IHSG turun di bawah level 7.000. Namun, ia menekankan bahwa hal ini hanya bersifat sementara, setidaknya hingga bulan Mei, karena pasar kemungkinan akan berbalik arah menjelang pelaksanaan Pilpres putaran kedua pada 26 Juni 2024.
Penilaian ini didasarkan pada data historis pada Pilpres 2004, di mana IHSG turun sekitar 18% dalam dua bulan setelah Pilpres putaran pertama, namun mengalami kenaikan signifikan setelah Pilpres putaran kedua dilaksanakan, mencapai 22%.
Deputi Head of Research Sinarmas Sekuritas menilai bahwa investor sebaiknya tidak perlu panik tehadap dinamika di tahun politik. Ia pun tidak mempermasalahkan apabila pilpres berlangsung satu atau dua putaran. Menurutnya, perekonomian Indonesia akan tetap stabil selama tidak ada kerusuhan.