[Medan, 06 Desember 2023] Nih, cerita hangat dari Johnson & Johnson (J&J)! Vice Presiden Litigasi global mereka, Erik Haas, ngasih tahu kalau baru-baru ini mereka udah mencapai kesepakatan dengan beberapa firma hukum terkait klaim bahwa bedak talc buatan J&J menyebabkan kanker.
Haas ngomong, “Kami mencapai penyelesaian ini dengan tujuan memuluskan jalan buat mencari solusi pra-paksa yang diterima semua pihak.” Tapi, detilnya masih belum jelas deh, belum tau juga apakah kesepakatan ini udah final atau masih dalam proses.
Oktober lalu, J&J bilang mereka mikirin opsi kebangkrutan buat beresin kasus-kasus bedak talc ini. Udah dua kali usaha mereka ditolak oleh pengadilan, termasuk kesepakatan sekitar $8,9 miliar. Tapi, sepertinya sekarang ada cahaya terang di ujung terowongan.
Haas ngasih tau, penyelesaian terbaru ini fokusnya pada kasus mesotelioma, yang biasanya dikaitin sama asbes. Sayangnya, dia enggak ngasih detil berapa banyak uang yang terlibat atau berapa banyak orang yang terlibat dalam kesepakatan ini.
J&J sebelumnya hadepi lebih dari 50 ribu gugatan terkait bedak talc, banyak yang dari wanita dengan kanker ovarium. Perusahaan tetep ngotot bilang produk mereka aman dan enggak mengandung asbes. Gugatan-gugatan ini sebagian besar ditunda selama dua tahun terakhir, dan sekarang bisa dilanjutin lagi.
Ngomongin persidangan, hasilnya bervariasi. Ada kemenangan buat penggugat, termasuk putusan sebesar $2,1 miliar pada 2021 buat 22 wanita dengan kanker ovarium. Tapi, ada juga kasus yang dibatalkan pengadilan banding New Jersey.
Akibat gugatan yang terus menerus, J&J udah berhenti jual bedak bayi berbasis talc dan beralih ke produk berbasis pati jagung. Mereka bilang itu demi menghindari risiko gugatan dan “informasi yang keliru” soal keamanan produk mereka. Semoga ada penyelesaian yang adil dan baik buat semua pihak ya! ????????