[Medan | 25 Juni 2024] Di tengah tekanan jual yang signifikan, JP Morgan Sekuritas Indonesia justru terpantau memborong saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) secara agresif pada pekan lalu.
Data dari Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa tekanan jual terhadap saham GOTO mulai terjadi pada Rabu (19/6/2024), dengan saham GOTO ditutup di level Rp 50 dan antrean jual mencapai 21,79 juta lot atau setara Rp 108,98 miliar. Namun, aksi jual ini direspons dengan aksi beli sebesar Rp 195 miliar pada Kamis dan Rp 405 miliar pada Jumat.
Dalam aksi beli tersebut, JP Morgan Sekuritas mencatatkan net buy sebanyak 41,08 juta lot atau setara Rp 205,4 miliar dalam dua hari. Sementara itu, Semesta Indovest Sekuritas menjadi pembeli terbesar kedua dengan net buy 7,58 juta lot, diikuti oleh Trimegah Sekuritas Indonesia dengan net buy 1,72 juta lot.
Sebagai informasi, JP Morgan memang baru saja memasukkan GOTO ke dalam daftar saham pilihan atau ASEAN High-Conviction Picks untuk periode Juni 2024, menggantikan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT). Riset terbaru dari JP Morgan juga masih memberikan rating overweight (setara dengan buy atau beli) dengan target harga Rp 75.
Adapun GOTO sebelumnya telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa untuk menggelar pembelian kembali saham atau buyback senilai Rp 3,2 triliun. Buyback ini akan berlangsung dalam kurun waktu paling lama 12 bulan setelah tanggal RUPS pada 11 Juni 2024, sehingga akan berakhir pada 11 Juni 2025.
Rencananya, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 10% dari total saham termasuk saham treasuri. Saat ini, jumlah saham treasuri GOTO adalah 10,26 miliar saham atau setara dengan 0,85% dari modal ditempatkan dan disetor. GOTO juga telah menyiapkan anggaran maksimal Rp 3,2 triliun atau setara dengan US$ 200 juta. Manajemen GOTO memastikan bahwa dana untuk buyback ini bukan berasal dari penawaran umum atau pinjaman dan/atau utang dalam bentuk apa pun.
Menurut Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, persetujuan buyback ini akan menjadi sinyal yang positif di tengah harga saham GOTO yang terus tertekan. Sementara secara fundamental, meski GOTO masih merugi, namun kerugiannya sudah mulai berkurang dan mulai menunjukkan adanya perbaikan di sisi pendapatan. Adapun pada kuartal I-2024, rugi bersih GOTO turun 76% menjadi Rp 937 miliar, sementara pendapatan bersih naik 22% menjadi Rp 4,07 triliun.