[Medan | 13 September 2023] PT Waskita Karya Tbk (WSKT) masih aktif mencari proyek baru meskipun sedang menghadapi masalah restrukturisasi utang. Adapun hingga Agustus 2023, perusahaan konstruksi ini telah mengantongi kontrak baru senilai Rp 11,2 triliun. Menurut Direktur Utama Waskita Karya, Mursyid, proyek yang tengah ditangani Waskita Karya ini sebagian besarnya berasal dari pemerintah dan BUMN yang pembayarannya dilakukan secara bulanan (monthly payment) sehingga memperbaiki arus kas Waskita Karya menjadi lebih baik.
Beberapa contoh proyek baru termasuk renovasi stadion Kanjuruhan senilai Rp 332 miliar, proyek Rusun ASN di Ibu Kota Negara (IKN) Paket 3 senilai Rp 1,01 triliun, dan proyek-proyek lainnya senilai Rp 2 triliun. Selain itu, Waskita Karya berhasil memenangkan proyek pembangunan IKN senilai Rp 8,35 triliun, dengan bagian Waskita sebesar Rp 5,46 triliun.
Adapun, proyek IKN itu diantarnya adalah Jalan Tol IKN Segmen 5A, Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4, proyek gedung Sekretariat Presiden dan fasilitas Gedung penunjang, gedung dan kawasan Kementerian Koordinator (Kemenko) Paket 3, proyek gedung dan kawasan Kemenko Paket 4, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1, 2, 3, Proyek Jalan Feeder Distrik Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Secara keseluruhan, proyek yang dikerjakan Waskita saat ini telah mencapai 93 proyek dengan Rp 51,6 triliun. Proyek-proyek itu didominasi oleh proyek pemerintah dan BUMN, dengan rincian pengerjaan proyek dari pemerintah senilai Rp 4,47 triliun atau setara dengan 46,07% dari keseluruhan proyek dan proyek dari BUMN/BUMD senilai Rp 3,13 triliun atau setara dengan 32,19%. Selain itu, Waskita Karya juga mengerjakan proyek dari pemerintah luar negeri senilai Rp 1,92 triliun atau 19,82%, proyek dari perusahaan wwasta senilai Rp 100 miliar (1,04%), serta investasi senilai Rp 90 miliar atau 0,88%.
Sebagai informasi, WSKT saat ini sedang menyelesaikan proses restrukturisasi utang kepada kreditur perbankan dan obligasi. Sebagai bagian dari proses restrukturisasi, perseroan pun mengusulkan untuk menunda pembayaran kewajiban kepada kreditur perbankan dan obligasi atau standstill. Namun, para pemegang obligasi tidak merestui usulan perseron untuk mengubah, dan menambah ketentuan perjanjian obligasi tersebut.
Dengan begitu, pembayaran bunga ke-18 dan/atau bunga ke-19 dan/atau bunga ke-20 dan/atau pelunasan pokok obligasi akan tetap jatuh pada 28 September 2023. Adapun, Obligasi berkelanjutan III Waskita Karya tahap III Tahun 2018 Seri B bernilai Rp941,75 miliar dengan masa jatuh tempo pada 28 September 2023. Surat utang tersebut memiliki tingkat bunga 9,75 persen per tahun, sehingga nilai bunga pembayaran mencapai Rp91,82 miliar.