[Medan | 24 Juni 2024] Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan ini telah resmi keluar dari papan pemantauan khusus di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Jumat (21/6/2024). Adapun setelah keluar dari papan pemantauan khusus, saham BREN terpantau naik 7,69% ke level Rp 9.100 per saham.
Kenaikan saham BREN ini juga menggeser posisi nilai kapitalisasi pasar milik taipan Prajogo Pangestu, yang kini mencapai Rp 1.217,45 triliun. Hal ini membuat PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun ke posisi kedua dengan nilai market cap Rp 1.183,44 triliun, sementara PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) berada di posisi ketiga dengan nilai market cap Rp 797,7 triliun.
Senior Investment Information dari Mirae Asset, Nafan Aji Gusta, menilai bahwa kembalinya BREN ke papan utama dapat meningkatkan likuiditas saham. Keluarnya BREN dari papan pemantauan khusus juga diprediksi akan mempengaruhi kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Adapun Nafan merekomendasikan untuk melakukan trading buy pada saham BREN untuk jangka pendek.
Sebagai informasi, saham BREN masuk ke dalam Full Call Auction (FCA) pada 29 Mei 2024. Namun, berdasarkan revisi aturan FCA yang baru, BREN dikeluarkan dari FCA per 21 Juni 2024 setelah menjalani periode 23 hari di papan pemantauan khusus. Dengan perubahan aturan tersebut, yang mensyaratkan durasi keluar dari papan pemantauan khusus selama 7 hari bursa, BREN kini dapat diperdagangkan secara reguler, bukan lagi melalui full call auction sejak hari Jumat (21/6/2024).
Bersamaan dengan BREN, terdapat lima saham lainnya yang keluar dari papan pemantauan khusus. Mereka adalah PT Haloni Jane Tbk (HALO), PT Ladangbaja Murni Tbk (LABA), PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI), PT Organon Pharma Indonesia Tbk (SCPI), dan PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ).