[Medan | 1 Juli 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami fluktuasi yang signifikan pada semester I-2024, dimana IHSG sempat menembus level tertinggi (all time high) di 7.454, kemudian terjun ke level 6.700 sebelum kembali naik dan menembus level psikologis 7.000 di akhir Juni.
Adapun menutup perdagangan semester I-2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau naik 1,37% ke posisi 7.063 pada perdagangan hari Jumat (28/6/2024). Menurut Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, IHSG berpotensi menguat di awal pekan ini, namun bisa berbalik melemah pada akhir pekan mendatang.
Hans menjelaskan, IHSG akan mendapat sentimen positif dari data Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan pertumbuhan, meskipun konsumsi AS direvisi turun, mengindikasikan potensi perlambatan ekonomi. Data ini, bersama komentar beberapa pejabat The Fed, meningkatkan optimisme bahwa The Fed mungkin akan melakukan dua kali pemotongan suku bunga mulai September.
Sementara di dalam negeri, pelaku pasar menantikan rilis data inflasi Juni 2023 yang akan diumumkan pada Senin (1/7). Inflasi Indonesia diperkirakan melambat ke level 2,7% secara tahunan (YoY) dari 2,84% YoY di Mei 2023. Selain itu, fluktuasi nilai tukar rupiah dan harga komoditas juga akan mempengaruhi pergerakan IHSG pada awal Juli ini.
Adapun untuk periode 1–5 Juli 2024, Hans memproyeksikan IHSG akan menguji support di level 6.968 sampai level 6.823. Sementara itu, IHSG akan menguji resistance di level 7.084 sampai level 7.149. Sementara itu, Pengamat & Praktisi Pasar Modal Riska Afriani merekomendasikan saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).