[Medan | 29 Juli 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan tetap volatile dan cenderung melemah dalam sepekan ke depan, dengan rentang pergerakan antara 7.200-7.350. Pelaku pasar tengah menunggu beberapa rilis data penting, termasuk inflasi Indonesia dan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang akan diumumkan pada Kamis, 1 Agustus 2024.
Pasar juga mengantisipasi data penting lainnya seperti Foreign Direct Investment (FDI) dan kinerja keuangan emiten untuk kuartal II-2024. Secara teknikal, IHSG saat ini bertahan di sekitar area EMA 200 daily, yakni di level 7.200-7.220. IHSG diperkirakan akan mencoba menguji kembali level resistensi penting di 7.350 dalam sepekan ke depan.
Sementara itu, hingga akhir pekan lalu, setidaknya sudah lebih dari 120 emiten yang telah melaporkan realisasi kinerja untuk paruh pertama tahun ini. Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project, William Hartanto, menilai realisasi kinerja emiten di semester I-2024 sejauh ini sesuai dengan ekspektasi. Namun, ia memperkirakan dampak musim rilis laporan keuangan terhadap IHSG tidak akan terlalu signifikan.
Rilis kinerja bukan satu-satunya sentimen yang dapat menggerakkan IHSG. Faktor eksternal seperti efek Pemilihan Presiden AS dan penantian terhadap pemangkasan suku bunga juga menjadi sentimen kuat yang menentukan arah pasar saham. Di tengah musim rilis laporan keuangan, William memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang support 7.200 dan resistance 7.354 sampai akhir Juli.
Adapun William menyarankan untuk fokus pada saham emiten yang menunjukkan perbaikan kinerja atau pertumbuhan konsisten dalam laporan keuangannya. Pelaku pasar juga disarankan untuk mencermati peluang dari sektor yang diuntungkan oleh pemangkasan suku bunga acuan, seperti properti dan teknologi.