[Medan | 12 Maret 2024] Perdagangan di bursa saham akan berlangsung selama tiga hari pada pekan depan, dimulai dari Rabu (13/3/2024), menyusul adanya libur dan cuti bersama Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946, yang juga bertepatan dengan bulan Ramadan. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) beberapa hari terakhir pun menimbulkan kekhawatiran aksi profit taking.
Menurut Financial Educator Sucor Sekuritas, Alfredo Jason Kusuma, diperkirakan IHSG tidak akan mengalami reli yang signifikan selama Ramadan dan masih akan berada dalam kisaran konsolidasi di level 7.200 – 7.400. Menurutnya, indeks telah kehilangan momentum setelah mencapai level ATH, terutama karena tekanan jual pada saham-saham penggerak indeks.
Dari sisi investor asing, data RTI Business menunjukkan bahwa investor asing melakukan profit-taking yang signifikan di seluruh pasar, mencapai Rp 959,12 miliar dalam sepekan. Meskipun demikian, akumulasi asing masih mencatatkan net-buy sebesar Rp 7,30 triliun dalam sebulan terakhir. Sementara itu, secara fundamental, pelaku pasar tetap memantau berbagai data ekonomi baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
Adapun pada Rabu depan, Bank Indonesia (BI) akan merilis survei konsumen untuk bulan Februari 2024, yang menjadi ukuran untuk melihat tingkat keyakinan masyarakat Indonesia terhadap kondisi ekonomi. Sebelumnya, pada bulan Januari 2024, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mencapai 125,0, mengalami kenaikan dibandingkan dengan 123,8 pada bulan sebelumnya.
Dari luar negeri, angka inflasi Amerika Serikat akan menjadi perhatian pasar. Indeks Harga Konsumen (CPI) AS sebelumnya mencapai 3,1%, dengan inflasi inti sebesar 3,9% pada Februari 2024. Federal Reserve AS cukup percaya diri dengan data makro dan berharap dapat menurunkan suku bunga pada tahun ini. Meskipun demikian, Gubernur Fed Jerome Powell menegaskan bahwa pihaknya masih memantau situasi sebelum membuat keputusan mengenai kebijakan dovish tersebut.