[Medan | 15 April 2024] Sebelum libur dan cuti bersama Lebaran pada 8 April – 15 April 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami fluktuasi kencang, dan ditutup pada level 7.286,88 pasca menguat 0,45% dalam perdagangan Jumat (5/4/2024).
Menurut Research Analyst Phintraco Sekuritas Aditya Prayoga, pelemahan IHSG yang terjadi dalam dua pekan terakhir sejalan dengan masifnya capital outflow dari investor asing. Adapun sepanjang pekan lalu, investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 11,41 triliun di seluruh pasar.
Selain itu melemahnya IHSG juga didorong oleh dampak dari rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kembali menimbulkan ketidakpastian di pasar terkait ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada semester I-2024. Begitu pula dengan pelemahan nilai tukar rupiah yang hampir menembus Rp 16.000 per dolar AS, dan ada kekhawatiran kenaikan inflasi AS yang menjauhi target 2%, akibat kenaikan harga komoditas minyak seiring ketegangan geopolitik di Rusia – Ukraina hingga Timur Tengah.
Adapun Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih memprediksi IHSG berpotensi rebound diikuti oleh solidnya kondisi ekonomi domestik. Agenda sejumlah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan dividen juga masih menjadi momentum yang dinantikan pelaku pasar. Pada bulan April ini, Ratih menilai IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range support 7.180 dan resistance 7.380.
Dalam posisi saat ini, investor pun bisa mencuil peluang untuk strategi buy on weakness pada saham-saham berfundamental solid yang harganya mengalami koreksi, seperti saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).