[Medan | 18 September 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masanya (all time high/ATH) pada hari Selasa (17/9/2024) di level 7.843, meskipun akhirnya ditutup menguat 0,25% di level 7.831.
Kenaikan ini terutama didorong oleh sektor teknologi yang melonjak 1,79%, diikuti sektor barang konsumsi nonprimer yang meningkat 1,63%, sektor kesehatan naik 1,15%, transportasi dan logistik naik 1,04%, sektor energi terangkat 0,89%, keuangan 0,81%, perindustrian 0,56%, barang baku 0,36%, serta sektor barang konsumsi yang naik 0,07%. Hanya dua sektor yang mengalami penurunan, yaitu sektor infrastruktur yang turun 0,82% dan properti serta real estat yang melemah 0,20%.
Di sisi lain, saham-saham yang berhasil menguat dan menjadi top gainers termasuk PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang naik 8,39%, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang menguat 7,83%, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang naik 6,56%. Sementara itu, saham-saham yang mengalami penurunan signifikan antara lain PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang turun 1,74%, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang melemah 1,34%, dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang anjlok 1,29%.
Penguatan IHSG terjadi di tengah sikap “wait and see” pelaku pasar terkait kebijakan yang akan dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) dan The Federal Reserve (The Fed). Menurut prediksi Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas, BI kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuannya dalam pertemuan yang dijadwalkan berlangsung pada Selasa (17/9) dan Rabu (18/9).
Di sisi lain, pelaku pasar saat ini memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga The Fed antara 25 hingga 50 basis poin, yang diharapkan dapat memicu respons positif di pasar, terutama dalam jangka panjang. Selain itu, neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2024 kembali mencatat surplus sebesar US$ 2,90 miliar, meningkat US$ 2,40 miliar dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 23,56 miliar, naik 5,97% dari bulan sebelumnya, sementara nilai impor mencapai US$ 20,67 miliar, turun 4,93% dibandingkan Juli 2024.