Sejumlah petinggi PT Bank Nagera Indonesia Tbk (BBNI) diketahui memborong saham perseroan sebanyak 1,46 juta lembar dengan harga pelaksanaan di Rp 9.037 per lembar dan nilai akumulasinya mencapai Rp13,21 miliar.
Adapun berikut direksi dan komisaris yang tercatat membeli saham BBNI:
- Direktur Utama Royke Tumilaar membeli 158.134 saham senilai Rp 1,4 miliar.
- Wakil Direktur Utama Adi Sulistyowati membeli 142.321 saham senilai Rp 1,3 miliar.
- Direktur Wholesale & International Banking Silvano Winston Rumantir membeli 134.415 saham senilai Rp 1,2 miliar.
- Direktur Digital & Integrated Transaction Banking Corina Leyla Karnalies membeli 134.415 saham senilai Rp 1,2 miliar.
- Direktur Enterprise & Commercial Banking Sis Apik Wijayanto membeli 134.415 saham senilai Rp 1,2 miliar.
- Direktur Institutional Banking Muhammad Iqbal membeli 134.415 saham senilai Rp 1,2 miliar.
- Direktur Finance Novita Widya Anggraini membeli 134.415 saham senilai Rp 1,2 miliar.
- Direktur Human Capital & Compliance Mucharom membeli 44.928 saham senilai Rp 406 juta.
- Direktur Network & Services Ronny Venir membeli 134.415 saham senilai Rp 1,2 miliar.
- Direktur Retail Banking Putrama Wahju Setyawan membeli 44.928 saham senilai Rp 406 juta.
- Direktur Risk Management David Pirzada membeli 134.415 saham senilai Rp 1,2 miliar.
- Direktur Technology & Operations Toto Prasetio membeli 44.928 saham senilai Rp 406 juta.
- Komisaris Fadlansyah Lubis membeli 21.742 saham senilai Rp 196,5 juta.
- Komisaris Susyanto membeli 64.480 saham senilai Rp 582,7 juta.
Aksi borong para petinggi BBNI tersebut pun dilakukan menjelang rencana aksi korporasi pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:2, yang artinya satu saham lama BBNI yang beredar di publik akan dipecah menjadi dua saham baru.
Sebagai informasi, perusahaan akan meminta restu pemegang saham dalam RUPS 19 September 2023 mendatang. Adapun, saham BBNI ditutup melemah 50 poin atau 0,55% ke posisi Rp 9.050 per lembar pada perdagangan hari Jumat (18/8/2023).